Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Pilkada Hijau, Masa Depan Lingkungan dalam Tangan Pemimpin Baru

24 Oktober 2024   19:22 Diperbarui: 24 Oktober 2024   19:22 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita tidak bisa hanya berpikir tentang keuntungan ekonomi jangka pendek tanpa memperhitungkan bagaimana lingkungan kita akan bertahan.

Pentingnya Kolaborasi: Masyarakat, Penggiat, dan Pemerintah

Satu hal yang sering terlupakan dalam setiap kebijakan lingkungan adalah kolaborasi. 

Peran masyarakat tidak bisa diabaikan. 

Program-program seperti adopsi pohon, pendidikan lingkungan, dan kampanye penghijauan adalah contoh nyata bagaimana masyarakat bisa berperan aktif dalam menjaga lingkungan mereka. 

Pendidikan lingkungan sejak dini, misalnya, terbukti mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu-isu lingkungan. 

Ketika kita mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menjaga alam, mereka akan tumbuh dengan kesadaran bahwa setiap tindakan mereka berdampak pada lingkungan sekitar.

Namun, kolaborasi ini tidak bisa berjalan sendiri. Pemerintah, terutama di tingkat daerah, harus menjadi penggerak utama. 

Menurut Mitragama, salah satu hambatan terbesar dalam mewujudkan kebijakan lingkungan yang efektif adalah korupsi dan lemahnya penegakan hukum. 

Hal ini menyebabkan banyak proyek-proyek lingkungan yang pada akhirnya mandek atau tidak terlaksana dengan baik. 

Oleh karena itu, transparansi dan akuntabilitas dari pemimpin daerah menjadi kunci utama. 

Kita, sebagai masyarakat, harus lebih kritis dan menuntut komitmen yang nyata dari para calon kepala daerah.

Membangun Masa Depan yang Berkelanjutan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun