Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Pilkada Hijau, Masa Depan Lingkungan dalam Tangan Pemimpin Baru

24 Oktober 2024   19:22 Diperbarui: 24 Oktober 2024   19:22 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, di balik itu semua, pembangunan yang tidak mempertimbangkan dampak lingkungan membawa risiko yang jauh lebih besar, baik dalam jangka pendek maupun panjang.

Sebagai contoh, di beberapa daerah, deforestasi masih terus terjadi tanpa kontrol yang ketat. 

Ini bukan hanya soal hilangnya pohon, tapi juga rusaknya ekosistem, risiko banjir meningkat, dan kualitas udara menurun. 

Inilah yang seharusnya menjadi perhatian utama calon kepala daerah. 

Bagaimana mereka bisa menyeimbangkan kebutuhan pembangunan dengan pelestarian lingkungan? 

Jika terus dibiarkan, kerusakan ini akan memicu dampak sosial-ekonomi yang merugikan masyarakat setempat di masa depan.

Dampak Jangka Panjang: Risiko yang Tidak Terlihat

Jika kita berbicara tentang risiko jangka panjang dari pengabaian terhadap lingkungan, salah satu yang paling terlihat adalah kerusakan sumber daya air. 

Seperti yang diungkapkan oleh Antara News, pencemaran air dan kekeringan sudah mulai melanda beberapa wilayah di Indonesia. 

Kekurangan air bersih akan menjadi masalah serius di masa depan, dan dampaknya sangat terasa bagi masyarakat kelas bawah yang paling rentan. 

Bukan hanya itu, kualitas udara yang memburuk akibat deforestasi dan polusi juga akan merugikan kesehatan masyarakat.

Jika pemerintah daerah tidak mengambil langkah tegas, bencana ekologis yang semakin sering terjadi akan berdampak pada stabilitas sosial-ekonomi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun