Namun, di balik itu semua, pembangunan yang tidak mempertimbangkan dampak lingkungan membawa risiko yang jauh lebih besar, baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Sebagai contoh, di beberapa daerah, deforestasi masih terus terjadi tanpa kontrol yang ketat.Â
Ini bukan hanya soal hilangnya pohon, tapi juga rusaknya ekosistem, risiko banjir meningkat, dan kualitas udara menurun.Â
Inilah yang seharusnya menjadi perhatian utama calon kepala daerah.Â
Bagaimana mereka bisa menyeimbangkan kebutuhan pembangunan dengan pelestarian lingkungan?Â
Jika terus dibiarkan, kerusakan ini akan memicu dampak sosial-ekonomi yang merugikan masyarakat setempat di masa depan.
Dampak Jangka Panjang: Risiko yang Tidak Terlihat
Jika kita berbicara tentang risiko jangka panjang dari pengabaian terhadap lingkungan, salah satu yang paling terlihat adalah kerusakan sumber daya air.Â
Seperti yang diungkapkan oleh Antara News, pencemaran air dan kekeringan sudah mulai melanda beberapa wilayah di Indonesia.Â
Kekurangan air bersih akan menjadi masalah serius di masa depan, dan dampaknya sangat terasa bagi masyarakat kelas bawah yang paling rentan.Â
Bukan hanya itu, kualitas udara yang memburuk akibat deforestasi dan polusi juga akan merugikan kesehatan masyarakat.
Jika pemerintah daerah tidak mengambil langkah tegas, bencana ekologis yang semakin sering terjadi akan berdampak pada stabilitas sosial-ekonomi.Â