Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Perempuan Inovasi, Mengikis Stereotip Perempuan terhadap Teknologi

23 Oktober 2024   09:03 Diperbarui: 31 Oktober 2024   13:49 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari pendidikan dasar hingga kebijakan di tingkat perusahaan, perempuan harus didukung dan diberikan kesempatan yang sama untuk mengembangkan keterampilan mereka di bidang STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika). 

Inisiatif ini tidak hanya penting untuk perempuan, tetapi juga untuk industri teknologi itu sendiri. Lebih banyak perempuan di sektor ini akan membawa sudut pandang yang lebih beragam dan inovasi yang lebih inklusif.

Masa Depan yang Optimis

Amanda Simandjuntak percaya bahwa perubahan ini mungkin. 

Dalam tujuh tahun terakhir, Perempuan Inovasi telah membantu lebih dari 10.000 perempuan untuk belajar teknologi dan meningkatkan keterampilan mereka. 

Ini bukan hanya angka, tetapi perubahan nyata dalam hidup banyak orang. 

Perempuan yang dulunya ragu, kini telah mampu berkarier di bidang teknologi, bahkan beberapa di antaranya telah membuat inovasi yang berarti di komunitas mereka.

Namun, perjuangan ini belum selesai. Menurut data dari World Economic Forum, kesetaraan gender dalam STEM masih jauh dari kata sempurna. 

Di Indonesia, jumlah perempuan yang bekerja di bidang teknologi masih sangat kecil dibandingkan negara tetangga seperti Thailand atau Singapura. 

Oleh karena itu, inisiatif seperti Perempuan Inovasi harus terus didorong dan diperluas. Dalam dunia yang semakin digital, perempuan tidak bisa lagi dipinggirkan dari percakapan tentang teknologi. 

Mereka adalah inovator masa depan, pembuat perubahan, dan pelaku utama dalam dunia yang semakin tergantung pada keterampilan digital. 

Amanda Simandjuntak dan ribuan perempuan yang telah dilatihnya adalah bukti bahwa stereotip gender bisa dilawan dan dihancurkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun