Stereotip tentang kemampuan perempuan dalam teknologi membuat mereka kurang dipertimbangkan untuk peran strategis.Â
Banyak perusahaan yang secara tidak sadar menerapkan standar ganda ketika merekrut perempuan, terutama di bidang teknologi.
Namun, seperti yang dijelaskan oleh literatur dari WinBuzzer, mengatasi stereotip ini membutuhkan pendekatan holistik.Â
Dari pendidikan dasar hingga kebijakan di tingkat perusahaan, perempuan harus didukung dan diberikan kesempatan yang sama untuk mengembangkan keterampilan mereka di bidang STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika).Â
Inisiatif ini tidak hanya penting untuk perempuan, tetapi juga untuk industri teknologi itu sendiri.Â
Lebih banyak perempuan di sektor ini akan membawa sudut pandang yang lebih beragam dan inovasi yang lebih inklusif.
Masa Depan yang Optimis
Amanda Simandjuntak percaya bahwa perubahan ini mungkin.Â
Dalam tujuh tahun terakhir, Perempuan Inovasi telah membantu lebih dari 10.000 perempuan untuk belajar teknologi dan meningkatkan keterampilan mereka.Â
Ini bukan hanya angka, tetapi perubahan nyata dalam hidup banyak orang.Â
Perempuan yang dulunya ragu, kini telah mampu berkarier di bidang teknologi, bahkan beberapa di antaranya telah membuat inovasi yang berarti di komunitas mereka.
Namun, perjuangan ini belum selesai.Â