Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Makassar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jejak Wakil Presiden Indonesia, Dari Demokrasi hingga Perdamaian

20 Oktober 2024   13:11 Diperbarui: 20 Oktober 2024   13:16 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kita mendengar istilah "wakil presiden", mungkin yang terbayang adalah sosok yang berada di balik layar. Namun, sejarah para wakil presiden Indonesia menceritakan kisah yang berbeda. 

Mereka bukan hanya pendamping presiden, tetapi juga penggerak perubahan yang mendasar. 

Tokoh-tokoh seperti Mohammad Hatta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, dan Jusuf Kalla telah memberikan kontribusi nyata dalam membentuk arah bangsa kita, baik dalam demokrasi, ekonomi, maupun perdamaian. 

Mohammad Hatta: Bapak Demokrasi dan Koperasi

Mohammad Hatta, wakil presiden pertama, adalah tokoh yang dikenal luas sebagai pejuang demokrasi dan ekonomi rakyat. 

Berbeda dengan demokrasi Barat yang lebih menekankan pada hak individu, Hatta mengembangkan konsep demokrasi kerakyatan, yang mengutamakan musyawarah dan mufakat. 

Ia juga dikenal sebagai penggagas utama ekonomi kerakyatan dengan memperkenalkan koperasi sebagai cara mengurangi ketimpangan ekonomi.

Jika kita bayangkan, koperasi itu seperti gotong royong dalam bentuk ekonomi. 

Idenya sederhana: dengan bergabung, kita bisa kuat bersama. 

Itulah kenapa Hatta sangat yakin bahwa koperasi adalah solusi untuk mengurangi ketidakadilan sosial di Indonesia. 

Baginya, demokrasi tidak hanya berarti kebebasan politik, tapi juga pemerataan ekonomi. 

Ini adalah warisan besar yang Hatta tinggalkan, dan penting bagi kita untuk memahami mengapa prinsip-prinsip ini masih relevan hingga kini.

Sri Sultan Hamengkubuwono IX: Pemimpin yang Mengutamakan Rakyat

Lalu ada Sri Sultan Hamengkubuwono IX, wakil presiden yang dikenal dengan sikapnya yang rendah hati dan dekat dengan rakyat. 

Selama menjabat, ia berperan penting dalam menjaga persatuan dan stabilitas bangsa. 

Meski ia adalah seorang raja, Sultan HB IX lebih memilih melayani rakyat ketimbang memanfaatkan kekuasaan untuk kepentingan pribadinya.

Banyak yang mengatakan bahwa Sultan adalah pemimpin yang “tidak mengejar kekuasaan”. 

Justru sebaliknya, ia sering menolak jabatan yang tidak sesuai dengan hati nuraninya. 

Sikap ini jarang ditemukan di dunia politik, di mana kekuasaan sering kali menjadi tujuan utama. 

Keputusan Sultan untuk mendahulukan kepentingan rakyat menunjukkan bahwa ia bukan hanya seorang pejabat, tetapi juga seorang pemimpin sejati.

Adam Malik: Membawa Suara Indonesia ke Dunia Internasional

Adam Malik, yang menjabat sebagai wakil presiden ketiga, adalah sosok yang berperan besar dalam diplomasi Indonesia di dunia internasional. 

Ia merupakan salah satu diplomat terbaik Indonesia, yang berhasil memperjuangkan pengakuan kedaulatan di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

Keterlibatannya di kancah internasional telah meningkatkan reputasi Indonesia sebagai negara yang mandiri dan berdaulat.

Diplomasi adalah seni bernegosiasi, dan Adam Malik adalah seorang seniman ulung di bidang ini. 

Misalnya, saat memperjuangkan pengakuan kemerdekaan Indonesia, ia tidak hanya mengandalkan kekuatan militer, tetapi juga menggunakan pendekatan diplomatis yang efektif. 

Ini membuktikan bahwa kekuatan lobi dan komunikasi yang baik bisa menjadi senjata ampuh dalam memperjuangkan kepentingan bangsa.

Jusuf Kalla: Juru Damai dari Indonesia

Jusuf Kalla dikenal luas sebagai wakil presiden yang berhasil menginisiasi perdamaian di Aceh. 

Konflik Aceh adalah salah satu konflik terpanjang di Indonesia, dan pendekatan Kalla yang berfokus pada dialog akhirnya berhasil mengakhiri konflik ini pada tahun 2005.

Pikirkan saja, bagaimana sulitnya menenangkan dua pihak yang berkonflik selama bertahun-tahun. 

Kalla menunjukkan bahwa seorang wakil presiden bisa menjadi “jembatan” yang menghubungkan pihak-pihak yang berseberangan. 

Dengan pendekatan pragmatisnya, Kalla membuktikan bahwa perdamaian bisa dicapai tanpa harus mengorbankan prinsip dasar demokrasi dan keadilan.

Boediono dan Ma'ruf Amin: Stabilitas Ekonomi dan Penguatan Agama

Di era yang lebih modern, Boediono dan Ma'ruf Amin menunjukkan bahwa peran wakil presiden juga bisa berfokus pada kebijakan ekonomi dan agama. 

Boediono, misalnya, dikenal atas upayanya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia selama krisis global pada 2008-2009. 

Sementara itu, Ma'ruf Amin berfokus pada penguatan ekonomi syariah dan pendidikan agama, memperkuat peran agama dalam kebijakan publik.

Ini menunjukkan bahwa setiap wakil presiden memiliki fokus dan prioritas yang berbeda, tergantung pada kebutuhan bangsa di masa tersebut. 

Boediono memilih jalan teknokrasi untuk menjaga ekonomi, sedangkan Ma'ruf lebih memilih jalur agama sebagai cara memperbaiki kesejahteraan sosial.

Wakil Presiden yang Lebih dari Sekadar Pendamping

Para wakil presiden Indonesia telah menunjukkan bahwa mereka lebih dari sekadar pendamping presiden. 

Mereka adalah pemimpin yang mampu membawa perubahan nyata dalam berbagai bidang, mulai dari demokrasi hingga perdamaian, ekonomi, dan agama. 

Meski masing-masing memiliki gaya dan fokus yang berbeda, satu hal yang pasti: mereka semua berkontribusi dalam membangun bangsa yang lebih baik.

Kita bisa belajar banyak dari kisah mereka. 

Mereka mengajarkan bahwa seorang pemimpin harus berani mengambil keputusan sulit, tetap setia pada prinsip, dan selalu mengutamakan kepentingan rakyat. 

Sebagai warga negara, kita perlu mengapresiasi dan mendukung peran mereka, karena tanpa mereka, mungkin arah perjalanan bangsa kita akan berbeda.

Referensi:

  • Narasi Sejarah. (2024). Pemikiran dan Kontribusi Mohammad Hatta Bagi Indonesia.
  • Arsip Manusia. (2023). Biografi Mohammad Hatta: Jejak Perjuangannya dalam Sejarah Indonesia.
  • Sekretariat Negara. (2024). Demokrasi Kerakyatan Dalam Perspektif Mohammad Hatta.
  • Tokoh.co.id. (2024). Mohammad Hatta, Hidup yang Didedikasikan untuk Perjuangan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun