Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Kapal Pinisi Berlabuh Menjadi Pusat Ibadah dan Ekonomi

17 Oktober 2024   18:53 Diperbarui: 17 Oktober 2024   19:05 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses pembangunan Masjid Kapal Pinisi Al Mutahabbun di Bulukumba yang menjadi simbol kebudayaan dan pusat syiar. (Tribun Timur/Samsul Bahri) 

Di tengah tantangan zaman modern, masjid seperti ini bisa menjadi model bagi pembangunan infrastruktur keagamaan lainnya di Indonesia.

Proyek ini mengajarkan kita pentingnya melestarikan budaya, tanpa melupakan perkembangan zaman. 

Kapal pinisi, sebagai simbol kebanggaan Bugis, terus berlayar melalui masjid ini—tidak lagi di lautan, tetapi di hati masyarakat yang menghargai identitas mereka. 

Dengan dukungan dan partisipasi masyarakat, saya yakin Masjid Kapal Pinisi akan terus menjadi pusat kehidupan yang penting di Bulukumba, bukan hanya sebagai simbol keagamaan, tetapi juga sebagai pusat ekonomi dan sosial bagi komunitasnya.

Dengan segala keunikannya, Masjid Kapal Pinisi memberi kita pelajaran bahwa agama dan budaya bisa berjalan berdampingan, saling menguatkan, dan menjadi fondasi bagi masa depan yang lebih baik bagi masyarakat kita.

Referensi:

  • Tribunnews. (2024, October 16). Masjid Kapal Pinisi Proyek Unik Pondok Pesantren Al Mutahabbun Bulukumba Sulsel Sambut Hari Santri.
  • Warta Bulukumba. (2023, Jan 4). Filosofi dan Ritual di Balik Kelahiran Setiap Kapal Pinisi di Bulukumba.
  • Tribunnews. (2024, March 19). Awal Mula Dirintisnya Pesantren Al Mutahabbun Kampung Phinisi Bulukumba.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun