Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Kapal Pinisi Berlabuh Menjadi Pusat Ibadah dan Ekonomi

17 Oktober 2024   18:53 Diperbarui: 17 Oktober 2024   19:05 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Bulukumba, Sulawesi Selatan, ada sesuatu yang istimewa berdiri di atas bukit. Masjid Kapal Pinisi, sebuah bangunan yang tak hanya memikat mata tetapi juga hati, karena maknanya jauh lebih dalam dari sekadar tempat ibadah. 

Ini adalah masjid yang dirancang menyerupai kapal pinisi, ikon kebanggaan masyarakat Bugis. Lebih dari sekadar bangunan, masjid ini mencerminkan kekayaan budaya, agama, dan peran sosial yang menyatu.

Mengapa Kapal Pinisi?

Masyarakat Bugis dikenal sebagai pelaut ulung. Kapal pinisi adalah simbol dari perjalanan panjang mereka, bukan hanya secara fisik melintasi lautan, tetapi juga secara spiritual dan sosial. 

Menurut Warta Bulukumba, kapal ini memiliki ritual khusus dalam pembuatannya, seperti pemilihan hari baik untuk menebang kayu dan pemasangan lunas yang penuh simbol. 

Dengan inspirasi itu, Masjid Kapal Pinisi pun dibangun. Kayu yang digunakan menyerupai bahan asli kapal, dan desainnya meniru kapal pinisi yang megah.

Kenapa ini penting? Karena masjid ini menjadi pengingat bagi masyarakat Bugis tentang akar budaya mereka yang kuat. 

Berdasarkan laporan Tribun Makassar, masjid ini dirancang untuk tidak hanya menyatukan nilai religius, tetapi juga mencerminkan warisan budaya yang berharga.

Lebih dari Sekadar Tempat Ibadah

Apa yang membuat masjid ini lebih menarik lagi adalah fungsinya yang lebih luas. 

Tentu saja, lantai dasar masjid digunakan untuk salat, seperti layaknya masjid pada umumnya. Namun, lantai dua diperuntukkan bagi administrasi, dan lantai tiga dirancang sebagai tempat kuliner dan area bersosialisasi. 

Bayangkan, Anda bisa minum kopi atau makan sambil menikmati pemandangan dari ketinggian, semua ini di sebuah masjid! Menurut Tribun Makassar, ini adalah salah satu cara masjid ini mendukung perekonomian lokal.

Masjid ini berfungsi sebagai pusat kegiatan komunitas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun