Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Makassar

Selanjutnya

Tutup

Makassar Pilihan

Krisis Air di Maros Membawa Rezeki Bagi Pedagang Air Tangki

15 Oktober 2024   06:00 Diperbarui: 15 Oktober 2024   06:05 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaan-pertanyaan ini penting untuk dijawab, terutama dalam konteks perubahan iklim yang semakin memperburuk pola cuaca, seperti kemarau yang lebih panjang.

Pada akhirnya, kita semua berharap bahwa pemerintah dan masyarakat bisa menemukan solusi yang lebih baik, sehingga di masa depan, air bersih bukan lagi barang langka yang hanya bisa dibeli oleh mereka yang mampu, tetapi menjadi hak dasar yang bisa diakses oleh semua orang.

Referensi:

  • ANTARA News. (2024, September 12). Kabupaten Maros darurat kekeringan, BPBD siapkan penyaluran air bersih. 
  • ANTARA News. (2023, September 12). Tiga daerah di Sulawesi Selatan berstatus tanggap darurat kekeringan. 
  • Bisnis Sulawesi. (2023, September 12). Sulsel tetapkan tiga daerah berstatus tanggap darurat kekeringan. 
  • DetikSulsel. (2024, Oktober 14). Berkah kekeringan 'Sang Pengangkut' air di Maros, cuan Rp 600 ribu sehari. 
  • Herald Sulsel. (2024, Oktober 11). 45 Ribu jiwa terdampak kekeringan, Maros tetapkan status darurat bencana. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Makassar Selengkapnya
Lihat Makassar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun