Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Makassar Artikel Utama

Krisis Air di Maros Membawa Rezeki Bagi Pedagang Air Tangki

15 Oktober 2024   06:00 Diperbarui: 16 Oktober 2024   10:55 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah daerah tentunya tidak tinggal diam. BPBD Sulawesi Selatan sudah menetapkan status tanggap darurat kekeringan di beberapa daerah, termasuk di Maros dan sekitarnya. 

Untuk membantu warga yang terdampak, mereka mendistribusikan air bersih melalui mobil tangki. 

Selain itu, pemerintah juga sedang mencari solusi jangka panjang dengan menggunakan teknologi modifikasi cuaca untuk memicu hujan buatan. 

Menurut BPBD, upaya ini diharapkan bisa mengurangi dampak kekeringan di masa mendatang.

Namun, distribusi air ini tidak selalu mulus. 

Kadang-kadang, dana yang tersedia terbatas, sehingga bantuan tidak bisa diberikan secara konsisten. 

Tantangan ke depannya adalah bagaimana pemerintah bisa memastikan akses air bersih untuk semua warga, tanpa bergantung sepenuhnya pada bantuan darurat atau pedagang air swasta.

Menyeimbangkan Peluang dan Tantangan

Kisah Sangkala dan Herman adalah contoh nyata bagaimana orang bisa memanfaatkan krisis untuk bertahan hidup, bahkan mendapatkan keuntungan. 

Namun, fenomena ini juga mengingatkan kita bahwa masalah air bersih di Sulawesi Selatan bukanlah hal yang bisa dianggap enteng. 

Di satu sisi, pedagang air mendapatkan rezeki dari meningkatnya permintaan, tetapi di sisi lain, masyarakat yang kurang mampu mungkin kesulitan mendapatkan akses air bersih.

Apakah kita bisa terus bergantung pada solusi darurat ini setiap kali kemarau datang? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Makassar Selengkapnya
Lihat Makassar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun