Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Pendidikan STEM Jadi Kunci Kemajuan Indonesia?

14 Oktober 2024   15:23 Diperbarui: 14 Oktober 2024   15:24 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Workshop Pembelajaran Berbasis STEM-Robotik untuk Guru IPA SMP Wilayah 1 Jakarta Timur (Kompas.com) 

Tidak semua guru siap dengan tantangan ini, apalagi jika mereka tidak punya akses ke pelatihan yang memadai.

Langkah Ke Depan

Pendidikan STEM punya potensi besar untuk mengubah masa depan Indonesia. 

Ini bukan cuma soal menaikkan skor PISA, tapi juga mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif. 

Tapi, tentu saja, ada banyak tantangan yang harus diatasi. 

Guru butuh pelatihan lebih, siswa perlu didorong untuk tertarik pada STEM, dan industri harus lebih terbuka dalam menerima lulusan dengan keterampilan ini.

Pada akhirnya, kita semua punya peran untuk mendorong pendidikan STEM di Indonesia. 

Orangtua bisa lebih mendukung anak-anak mereka, guru bisa terus belajar dan berinovasi, dan pemerintah perlu membuat kebijakan yang lebih mendukung. 

Kalau semua pihak bekerja sama, saya yakin, pendidikan STEM bisa menjadi kunci bagi masa depan Indonesia yang lebih cerah.

Referensi:

  • Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2023). PembaTIK dan Kihajar STEM 2023 dukung implementasi Kurikulum Merdeka melalui platform teknologi. 
  • Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2023). Kesiapan Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pendekatan STEM.
  • Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2023). Pembelajaran STEAM di Sekolah Dasar: Implementasi dan Tantangan. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun