Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Pendidikan STEM Jadi Kunci Kemajuan Indonesia?

14 Oktober 2024   15:23 Diperbarui: 14 Oktober 2024   15:24 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Workshop Pembelajaran Berbasis STEM-Robotik untuk Guru IPA SMP Wilayah 1 Jakarta Timur (Kompas.com) 

Ini menjadi tantangan besar, mengingat kebutuhan industri akan lulusan STEM semakin meningkat.

Kenapa Minat Mahasiswa Terhadap STEM Rendah?

Kalau kita melihat lebih dalam, salah satu penyebab rendahnya minat mahasiswa terhadap STEM adalah persepsi mereka sendiri.

STEM dianggap sulit, lebih menantang dibandingkan dengan bidang-bidang lain seperti sosial atau humaniora. 

Selain itu, banyak siswa yang tidak tahu seberapa besar peluang karir di bidang STEM. 

Kurangnya paparan terhadap dunia kerja di bidang ini membuat mereka enggan memilih jurusan ini di perguruan tinggi.

Di sisi lain, banyak lulusan STEM yang bekerja di luar bidangnya. Ini menciptakan kesenjangan antara pendidikan dan kebutuhan industri. 

Contohnya, industri teknologi butuh tenaga kerja yang paham coding, robotika, atau teknik, tapi banyak lulusan yang justru masuk ke pekerjaan lain. 

Ini jadi tanda bahwa pendidikan STEM di Indonesia belum sepenuhnya terhubung dengan dunia kerja.

Program STEM di Sekolah

Meski begitu, ada banyak inisiatif positif di lapangan. 

Salah satu yang patut diapresiasi adalah program Kihajar STEM dan PembaTIK. 

Di program ini, siswa diajak berpikir kritis dan kreatif dengan membuat proyek-proyek nyata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun