Ini menciptakan kesenjangan besar dalam kualitas pendidikan yang diterima siswa.Â
Posisi menentukan kualitas.Â
Ketika kualitas guru tidak merata, bagaimana mungkin kurikulum yang sama bisa diterapkan secara efektif di seluruh negeri?
Infrastruktur Sekolah yang Timpang
Infrastruktur sekolah di Indonesia juga menjadi faktor penentu keberhasilan implementasi kurikulum.Â
Data dari Badan Pusat Statistik dan GoodStats menunjukkan bahwa, sekolah di perkotaan umumnya memiliki fasilitas yang memadai—ruang kelas yang layak, sanitasi yang memadai, hingga akses teknologi seperti komputer dan internet.Â
Sebaliknya, sekolah di daerah terpencil sering kali kekurangan fasilitas dasar.Â
Hal ini bukan hanya sekadar masalah estetika atau kenyamanan.Â
Infrastruktur yang buruk, secara langsung akan memengaruhi kualitas pembelajaran.
Jika ruang kelas rusak, atau tidak ada akses ke internet, bagaimana siswa bisa mengakses sumber daya pendidikan modern yang mendukung penerapan kurikulum baru seperti Kurikulum Merdeka?Â
Dalam kondisi ini, penerapan kurikulum yang sama di seluruh Indonesia terasa seperti harapan yang tidak realistis.
Kurikulum Baru, Pemikiran Lama
Ada masalah yang mungkin kurang disadari oleh banyak orang: mindset masyarakat tentang pendidikan.Â