Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Tips Digital Marketing dan AI.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jejak Gus Dur di Hati Generasi Muda, antara Pluralisme dan Demokrasi

1 Oktober 2024   17:05 Diperbarui: 1 Oktober 2024   17:06 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Gus Dur saat masih muda (National Information and Communication Agency Republic of Indonesia) 

Meluruskan sejarah Gus Dur tidaklah mudah, terutama bagi generasi muda. 

Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah narasi politik yang telah lama mengerdilkan kontribusi besar Gus Dur, fokus pada pemakzulan politiknya yang kontroversial. 

Banyak anak muda yang mengenal Gus Dur hanya melalui sudut pandang ini, sehingga perlu ada upaya untuk memunculkan narasi yang lebih komprehensif.

Nathan Franklin, dalam tulisannya untuk Cogitatio Press, menekankan bahwa peristiwa pemakzulan Gus Dur sering kali dijadikan alat politik untuk meminggirkan gagasan besar yang ia bawa—demokrasi, kebebasan beragama, dan perlawanan terhadap oligarki. 

Hal ini menjadi tantangan bagi generasi muda untuk menggali lebih dalam tentang peran Gus Dur di luar peristiwa politik yang kontroversial tersebut.

3. Perspektif generasi muda: menafsirkan ulang warisan Gus Dur

Bagi generasi muda, pelurusan sejarah Gus Dur memberikan kesempatan untuk menafsirkan ulang warisannya dalam konteks yang lebih luas. 

Mereka melihat Gus Dur sebagai tokoh yang tidak hanya penting bagi sejarah Indonesia, tetapi juga relevan untuk perjuangan modern dalam kebebasan beragama dan pluralisme. 

Melalui Gusdurian Network, banyak anak muda mulai terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang mempromosikan keberagaman dan dialog antaragama. 

Kenyataan ini menunjukkan bahwa nilai-nilai yang diperjuangkan oleh Gus Dur tetap hidup dan terus berkembang di kalangan generasi muda.

Aktivisme lintas agama yang digerakkan oleh anak-anak muda ini menjadi salah satu bukti kuat bahwa warisan Gus Dur tidak sekadar diingat, tetapi juga dihidupkan kembali dalam aksi nyata. 

Mereka tidak hanya belajar tentang sejarah Gus Dur, tetapi juga mengaplikasikan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari.

4. Pencabutan TAP MPR: simbolisme atau langkah substansial?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun