Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Plus Minus di Balik Penerapan VAR Liga 1 Indonesia

14 September 2024   10:00 Diperbarui: 14 September 2024   10:04 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepak bola Indonesia sedang memasuki era baru. Dengan diterapkannya Video Assistant Referee (VAR) dalam Liga 1 Indonesia 2024/2025, kita menyaksikan sebuah langkah besar dalam upaya meningkatkan kualitas dan integritas kompetisi sepak bola nasional. 

Namun, apakah penerapan teknologi ini benar-benar mencerminkan keseriusan pengembangan sepak bola di tanah air? Mari kita telaah lebih dalam.

Sebagai penggemar sepak bola, saya yakin Anda pernah merasakan kekecewaan akibat keputusan wasit yang kontroversial.

Mungkin tim kesayangan Anda kalah karena gol yang seharusnya sah dianulir, atau sebaliknya, tim lawan mencetak gol dari posisi offside yang tidak terdeteksi.

Situasi semacam ini sering kali memicu perdebatan panas dan bahkan konflik di lapangan. Namun, dengan hadirnya VAR, skenario tersebut diharapkan dapat diminimalisir.

Menurut studi yang dilakukan oleh BMC Sports Science, Medicine and Rehabilitation pada tahun 2024, penerapan VAR terbukti mengurangi jumlah pelanggaran dalam pertandingan (BMC Sports Science, Medicine and Rehabilitation, 2024).

Meskipun penelitian ini dilakukan di Liga Super Turki, kita dapat berkesimpulan bahwa teknologi ini memiliki peran untuk meningkatkan fairplay dan mengurangi kontroversi di lapangan.

Berkurangnya pelanggaran diharapkan akan berefek kita lebih menikmati permainan yang mengalir dan fokus pada kualitas pertandingan itu sendiri.

Lebih jauh lagi, penelitian yang dipublikasikan oleh Spitz et al. (2020) menunjukkan bahwa VAR mampu meningkatkan akurasi keputusan wasit dari 92,1% menjadi 98,3%. Artinya dari setiap 100 keputusan penting dalam sebuah pertandingan, hanya ada 2 yang mungkin masih bisa diperdebatkan. Sebuah peningkatan yang signifikan.

Lantas, bagaimana dengan konteks Indonesia?

Menurut artikel yang ditulis oleh Maissy Ar Maghfiroh (2024), mulainya digunakan VAR di sepak bola Indonesia telah membantu meningkatkan keadilan dan mengurangi kontroversi dalam pertandingan.

Ini adalah kabar baik bagi kita semua. Dengan berkurangnya kontroversi, fokus pemain, pelatih, dan penonton dapat lebih diarahkan pada permainan itu sendiri, bukan pada perdebatan keputusan wasit.

Namun, penerapan VAR bukan tanpa tantangan. Kita perlu memahami bahwa teknologi ini bukanlah solusi ajaib yang akan menyelesaikan semua masalah perwasitan. Ada beberapa aspek yang perlu kita perhatikan.

Pertama, meskipun VAR dapat meningkatkan akurasi keputusan, teknologi ini tidak sepenuhnya menghilangkan faktor manusia. Wasit di lapangan dan tim VAR tetap harus membuat keputusan akhir berdasarkan tayangan ulang.

Oleh karena itu, pelatihan dan pemahaman yang mendalam tentang aturan permainan tetap menjadi kunci.

Kedua, penerapan VAR memerlukan infrastruktur yang memadai.

Setiap stadion yang digunakan dalam Liga 1 harus dilengkapi dengan teknologi ini. Hal ini tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Namun, jika kita melihatnya sebagai investasi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas kompetisi, maka biaya tersebut sebanding dengan manfaat yang akan diperoleh.

Ketiga, kita perlu mempertimbangkan dampak VAR terhadap alur permainan.

Beberapa kritik terhadap VAR di liga-liga top dunia adalah masalah waktu permainan yang terlalu lama saat proses review berlangsung. Ini merupakan aspek yang perlu diperhatikan dan harus dibenahi dalam penerapanya nanti.

Terlepas dari beberapa tantangan tadi, saya melihat penerapan VAR sebagai langkah positif dalam pengembangan sepak bola nasional.

Ini menunjukkan keseriusan PSSI dan pengelola liga untuk meningkatkan standar kompetisi kita. 

VAR membuat kita tak hanya mengejar kesetaraan teknologi dengan liga-liga yang lebih mapan, tapi juga membangun pondasi untuk sepak bola yang lebih profesional. 

Lebih dari itu, penerapan VAR juga dapat dilihat sebagai upaya untuk menjaga integritas pertandingan.

Dengan keputusan yang lebih akurat dan transparan, potensi pengaturan skor dapat diminimalisir.

Ini merupakan langkah penting mengingat isu sepakbola gajah telah lama menjadi aib dalam sepak bola Indonesia.

Saya optimis bahwa dengan berjalannya waktu, pemain, pelatih, dan penonton akan semakin terbiasa dan menerima kehadiran VAR sebagai bagian dari pertandingan.

Mungkin di masa depan, kita akan melihat VAR bukan lagi sebagai "teknologi baru", melainkan sebagai standar sepak bola modern Indonesia.

Referensi:

  • BMC Sports Science, Medicine and Rehabilitation. (2024). Does video assistant referee technology change the magnitude and direction of home advantages and referee bias? A proof-of-concept study. BMC Sports Science, Medicine and Rehabilitation. [https:  //bmcsportsscimedrehabil.  biomedcentral.  com/articles/10.  1186/s13102-024-00813-9] 
  • Spitz, J., Wagemans, J., Memmert, D., Williams, A. M., & Helsen, W. F. (2020). The impact of technology on decision making in association football. Journal of Sports Sciences. [https:  //pubmed.  ncbi.  nlm.  nih.  gov/32794432/] 
  • Maghfiroh, M. A. (2024). UNAIR Robotics lecturer unveils facts of first VAR use in Indonesian football. Universitas Airlangga. [https:  //unair.  ac.  id/en/unair-robotics-lecturer-unveils-facts-of-first-var-use-in-indonesian-football/]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun