Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Dampak Perubahan Iklim: Produktivitas Turun, Ketimpangan Meningkat

9 September 2024   16:31 Diperbarui: 9 September 2024   16:42 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara-negara yang sudah panas cenderung lebih terpengaruh secara negatif oleh pemanasan global, sementara negara-negara dingin, seperti Norwegia, justru diuntungkan. 

Hal yang sama dapat kita lihat di Indonesia: wilayah seperti NTT terus tertinggal, sementara kota-kota besar di wilayah yang lebih sejuk terus tumbuh. 

Ini bukan kebetulan, tetapi akibat langsung dari perubahan suhu global yang tidak proporsional dampaknya. 

Jika dilhat lebih dalam, salah satu penyebab ketimpangan ini adalah ketergantungan wilayah panas pada sektor-sektor ekonomi yang sangat rentan terhadap perubahan iklim. 

NTT, misalnya, sangat bergantung pada pertanian dan perikanan. 

Kedua sektor ini sangat sensitif terhadap perubahan suhu dan pola cuaca. 

Dengan musim kering yang semakin panjang dan curah hujan yang tidak menentu, produktivitas pertanian menurun drastis. 

Ini mengakibatkan pendapatan masyarakat turun dan memperlebar jurang ketimpangan antara NTT dan daerah-daerah lain yang lebih maju (Diffenbaugh & Burke, 2022). 

Yang ironis adalah, wilayah-wilayah ini malah kontribusinya minimal terhadap pemanasan global. 

NTT, dengan tingkat emisi karbon yang jauh lebih rendah dibandingkan Jakarta atau Surabaya, harus menanggung beban paling berat dari dampak perubahan iklim. 

Kebijakan-kebijakan nasional sering kali tidak memperhitungkan ketidakadilan ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun