Demonstrasi seperti ini adalah bagian dari dinamika itu. Mereka adalah pengingat bahwa, meskipun ruang untuk protes semakin menyempit, rakyat Indonesia masih memiliki suara dan keberanian untuk menggunakannya.
Dan suara itu, meskipun tidak selalu langsung mempengaruhi kebijakan, tetap memiliki kekuatan untuk mengguncang status quo.
Artikel dari Carnegie Endowment memberikan gambaran yang suram tentang masa depan ruang sipil di Indonesia, tetapi tidak berarti harapan hilang.
Sebaliknya, seperti yang ditunjukkan oleh The Diplomat, protes adalah bagian dari perjalanan panjang menuju reformasi.
Ini bukan tentang kemenangan instan, tetapi tentang terus-menerus menuntut perubahan dan mempertahankan prinsip-prinsip demokrasi.
Dalam konteks ini, demonstrasi menolak revisi UU Pilkada adalah lebih dari sekadar reaksi sesaat; ini adalah pernyataan dan harapan rakyat tentang masa depan demokrasi di Indonesia.
Referensi:Â
- Hamid, U., & Hermawan, A. (2020). Indonesia’s shrinking civic space for protests and digital activism. Carnegie Endowment for International Peace. https:  //carnegieendowment.  org/2020/11/17/indonesia-s-shrinking-civic-space-for-protests-and-digital-activism-pub-83250Â
- In the midst of protest, hopes of reform in Indonesia. (2022). The Diplomat. https: Â //thediplomat. Â com/2022/10/in-the-midst-of-protest-hopes-of-reform-in-indonesia/
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI