"Oke ia"pemuda didepannya itu pun pergi meninggalkan Cia yang tampak masih kebingungan.
Hari ini adalah hari Minggu tetapi Cia masih memikirkan kejadian kemarin sore. Cia bingung kenapa pemuda kemarin memanggilnya dengan sebutan " ia" hanya Fabbier saja yang memanggilnya dengan sebutan "ia". Memikirkan nasib lututnya saja Cia sudah pusing apalagi memikirkan kejadian kemarin. Tak lama kemudian pesan masuk ke dalam ponsel milik Cia, Cia mengira bahwa paket pesanan di shopeenya telah datang ternyata pesan dari pemuda kemarin.
 "Gue di jalan ke rumah lo" dia sontak membulatkan mata, dia tidak habis berpikir dengan pesan singkat dari pemuda yang ditemuinya kemarin.
 "Jokes kok nggak lucu, mana ada orang baru kenal udah tahu rumah"
 "Tau" dia tidak ingin membalas pesan pemuda itu karena menurutnya sangat aneh, aneh dan aneh. Cia pun mematikan ponselnya dan menaruhnya di atas nakas. Baru saja Cia ingin meminjamkan mata tiba-tiba ada suara ketukan pintu dari luar.
    Â
      TOK TOK TOK
"Sebentar!!"teriak Cia dalam rumah sambil berlarian untuk membuka pintu.
"Maaf lama" risih pemuda itu.
" Gue nggak nanya"Cia kira dengan jawaban menusuk hati seperti itu bakal membuat pemuda tersebut marah ternyata sebaliknyaÂ
"Kenapa lo ketawa??"