Mohon tunggu...
Aida Mardiah
Aida Mardiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - saya seorang mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia semester 4

saya seorang mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia semester 4. saya disini untuk menyelesaikan tugas saya menulis sebuah artikel

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Dia adalah Laut yang Tak Terduga

14 Januari 2025   20:15 Diperbarui: 14 Januari 2025   20:15 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Alya yang mendengar itu sontak tidak percaya dikarekan kedekatan Dirga dan Ria di pantai itu. Alya yang pernah melihat Dirga dan Ria jalan berdua di pantai itu dan bercanda-canda di pinggir pantai. Sontak itu membuat Alya tidak percaya dan mempertanyakan itu kepada Dirga.

Dirga yang selalu memendam semua akhirnya menceritakan dengan tenang dan menyakinkan Alya semuanya, kalau Ia dengan Ria tidak memiliki hubungan apapun. Akan tetapi, Dirga tau kalau Ria memiliki rasa kepadanya. Dirga menegaskan sekali lagi kepada Alya kalau Dirga sudah aada rasa kepada Alya. Dikarenakan Dirga malu untuk mengunggapkan itu makanya Dirga tidak pernah mengajak Alya berbincang.

Setelah mendengar penjelasan Dirga, Alya merasa tenang dan lega ternyata rasa yang dia punya terbalaskan juga. Dan semenjak itu, hubungan Alya dan Dirga masih berlajut sampai sekarang.

Namun, seiring berjalannya waktu Alya melihat Dirga banyak menyembunyikan sesuatu kepadanya. Tapi, Dirga tidak mau bercerita dan memilih memendamnya saja. Alya yang merasa tidak bisa jadi rumah untuk Dirga pun merasa sedih. Namun, dengan lembut Alya coba menanyakan lagi apa yang Dirga sembunyikan kepadanya.

Dirga pun melihat ketulusan Alya untuk mendengarkan ceritanya. Dia pun akhrinya bercerita kalau di masa lalu dia pernah dekat dengan seorang perrempuan namun dia cinta sendirian dan itu membuatnya takut dekat perempuan mana pun. Takut akan mencintai sendiri lagi.

Disitu Alya kaget dengan masa lalunya, tentang kehilangan yang mendalam, dan tentang luka yang tak kunjung sembuh. Alya terdiam mendengar cerita Dirga. Hatinya terenyuh oleh kesedihan yang terpancar dari mata Dirga.

"Aku takut menyakitimu, Alya," ujar Dirga lirih. "Aku takut masa laluku akan menghancurkan kebahagiaan kita." Alya menggenggam tangan Dirga erat. "Aku tidak peduli dengan masa lalumu, Dirga. Yang penting adalah kita sekarang. Aku ingin bersamamu, melewati badai apapun."

"Kamu tidak akan dicintai sendirian lagi" ujar Alya. Karena ada aku juga yang akan mencintaimu juga dan berusaha untuk menunjukkan rasa cinta ini ada untukmu juga. Dirga pun merasa tenang dengan jawaban Alya. Dan merasa kalau dia akan mendapatakan cinta yang setara dan tidak akan dicintai sendirian lagi.

Sejak saat itu, hubungan mereka semakin kuat. Mereka saling mendukung dan menguatkan. Dirga belajar untuk melepaskan masa lalunya, sementara Alya belajar untuk menerima Dirga apa adanya.

Disitu waktu Alya merasakan rasa cinta yang amat besar Dirga kepadanya, dengan diam-diam melihat Alya kedinginan Dirga memberikan jaketnya dan menyelimutin badan Alya yang kedinginan. Dan sebaliknya, Dirga merasakan rasa cinta Alya lewat Alya yang memperhatikan hal-hal kecil dari diri Dirga yang membuat Dirga terharu.

Hubungan mereka semakin hari semakin membaik. Dahulu Dirga pernah cerita kalau dia tidak pernah dikenalkan kepada orang tua masa lalunya dulu. Mendengar hal itu Alya tidak ragu untuk memperkenalkan Dirga kepada orang tuanya, dan itu membuat Dirga lagi-lagi merasa dicintai lebih dalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun