Alya selalu merasa rumah adalah pantai. Setiap kali ombak menerpa karang, ia merasa hatinya dihentakkan oleh ritme yang sama. Gelombang emosi yang tak pernah berhenti bergulung, kadang tenang, kadang mengamuk. Dan di tengah samudra perasaan itu, ada Dirga, sosok yang baginya adalah laut yang paling dalam dan paling tak terduga.
Dirga, dengan senyumnya yang hangat dan tatapan matanya yang biru seperti laut, selalu membuatnya merasa aman. Ia bagai karang kokoh di tengah badai, tempat Alya berlabuh saat hatinya dilanda gelisah. Namun, di balik ketenangannya, Dirga menyimpan rahasia yang dalam, seperti kedalaman laut.
Dirga sosok yang tak terduga akan akan di temui Alya ditahun ini. Alya dimana orang yang sulit untuk suka sama orang, akan tetapi saat melihat Dirga, Alya memiliki ketertarikan untuk mengenal Dirga lebih dalam. Tapi dibalik itu Dirga adalah orang yang misterius dan keren di mata Alya. Namun Alya juga memiliki sifat seperti Dirga yang suka menyimpan rahasianya sendiri. Oleh karena itu Alya melihat ada sosok dirinya di dalam diri Dirga.
Mulai dari pertemuan mereka yang tak disengaja di sebuah acara yang dilakukan di sebuah pantai, Alya merasakan ketertarikan yang kuat terhadap Dirga. Dirga, dengan caranya yang misterius dan dingin tapi itu hanya Alya, sedangkan dengan anggota lain Dirga sangat dekat dan berbincang-bincang akan tetapi kepada Alya dia tidak berkutip sama sekali.
Tanpa diketahui keduanya disitu masih saling menetap dari jauh tanpa saling mengetahui. Dirga yang selalu melihat Alya tanpa Alya sadari dan begitu sebaliknya, Alya yang selalu memperhatikan Dirga tanpa disadari Dirga. Disatu sisi Alya merasa Dirga ini orangnya gampang dekat sama siapapun akan tetapi, sama Alya dia tidak pernah mengajaknya berbincang.
Disuatu momen Alya melihat kedekatan Dirga dengan Ria di acara tersebut sangatlah dekat. Membuat Alya berpikir kalau Dirga dengan Ria memiliki sebuah hubungan yang spesial. Alya yang hanya bisa diam melihat kedekatan Dirga dengan Ria dan memilih memendam perasaannya saja kepada Dirga. Disisi lain, Dirga itu sebenarnya juga sudah jatuh hati kepada Alya. Akan tetapi, Dirga berani mendekati Alya.
Namun, suatu momen Alya melihat Dirga membantu teman-teman yang lain untuk menaiki sebuah dakian kecil, dengan memegang tangan mereka satu persatu. Disitu Alya ada di belakang dari teman-teman yang Dirga bantu. Akan tetapi, pada giliran Alya untuk menaiki dakian tersebut Dirga tidak melihat kebelakang lagi untuk meraih tangan Alya. Dan itu membuat Alya merasa sedih.
Alya melanjutkan dakiannya dan dakian ternyata sangat licin membuat Alya terjatuh dan mengakibatkan kakinya sakit, tapi Alya masih melihat kedepan untuk memastikan Dirga melihat Alya disitu terjatuh atau tidak. Namun, Dirga tidak melihat dan melanjutkan perjalanan dengan teman-teman yang lain.
Disitu Alya sangat merasa kesakitan, disatu sisi kesakitan dikarenakan kakinya terluka dan satu sisi kesakitan karena betul Dirga tidak memiliki perasaan apapun kepada Alya. Sampai kegitan berakhirpun Dirga tidak pernah mengajak Alya untuk berbicara, walaupun hanya sekedar sapa pun tidak.
Hingga pada suatu malam, di bawah langit penuh bintang, Dirga akhirnya memberanikan diri. Dengan mengubungi Alya dan menanyai banyak hal tentang Alya. Dirga yang awalnya tertarik dengan parasnya Alya kini juga tertarik pada sikap dan perlakukan Alya. Dimana Dirga merasa Alya sangat berbeda dengan wanita yang pernah ia dekati.
Dengan berjalannya waktu Dirga mulai terbuka kepada Alya dan menceritakan tentang perasaannya yang sebenarnya. Yang dimana Dirga juga sudah menyukai Alya di awal pertemukan mereka. Dirga yang mengatakan kalau dia suka memperhatikan Alya diam-diam di pantai itu.