:anjani
Cermin semesta astagina boleh menelan kata-kata,
sepasang mata jernih akan tetap utuh menyala;
serangkum tembang akan tetap runtun mengalir;
serapal doa akan tetap jadi mata air: tumpah ruah di kolam jiwa.
Ketiadaan terlalu fana untuk menahan laju
segala suratan baka yang tertanam di tubuhmu,
segala macam duka tak cukup punya daya lenting
untuk mengubah arahnya
sementara kaca-kaca airmata hanya pecahan tanpa semburat.
kaulah kemudi, tempuh saja penyerahan diri
pintal dan pantulkan inti semadi ke muka telaga:
manunggal ke dalam yang baku dan baka.
sementara biar kuserap nilai-nilai sampai meresap tunai.
Kucerna hidup dari selembar daun sinom
yang melabuhkan jabang bayi ke dalam rahimmu:
cermin semesta memantulkan pandum secara utuh.
kau boleh menangkap dari sudut mana saja.
ia takkan terburai seperti tangis ibumu.
***
(Sungai Buluh, 5-6 November 2014)