Mohon tunggu...
Ai Tigapuluh
Ai Tigapuluh Mohon Tunggu... wiraswasta -

nonaktif

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menangkap yang Terpantul

8 Desember 2014   22:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:46 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sementara biar kuserap nilai-nilai sampai meresap tunai.

Kucerna hidup dari selembar daun sinom
yang melabuhkan jabang bayi ke dalam rahimmu:

cermin semesta memantulkan pandum secara utuh.

kau boleh menangkap dari sudut mana saja.

ia takkan terburai seperti tangis ibumu.

***

(Sungai Buluh, 5-6 November 2014)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun