Mohon tunggu...
Ai Tigapuluh
Ai Tigapuluh Mohon Tunggu... wiraswasta -

nonaktif

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seperti Kesepian

9 Desember 2014   16:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:42 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kesepian seperti daun daun maple yang ingin ranggas sebelum musim gugur sebab ingin lebih dekat dan lekat mencium petrichor;

Kesepian seperti musim kemarau yang lebih panjang dari sungai sungai yang mengidamkan hujan;

Kesepian seperti ranjang ranjang kayu yang sudah terlalu bosan menahan kantuk dan letih sepanjang malam;

Kesepian seperti kayu kayu api unggun yang menghangatkan malam dan membunuh diri sendiri pada waktu yang bersamaan;

Kesepian seperti lensa kacamata yang rusak lalu memantulkan salah satu masa lalu pemiliknya;

Kesepian seperti alat musik yang kehilangan tangga nada, entah dicuri atau memang pergi sendiri;

Kesepian seperti sebuah kolam kosong yang direnangi debu dan gerimis;

Kesepian seperti sebuah makam yang menangisi seorang anak kecil yang selalu datang kepadanya setiap hari;

Kesepian seperti rel rel kereta yang membenci rumputan dan menunggu musim salju mengubur mereka;

Kesepian seperti payung payung yang menghindari musim hujan sebab enggan dibasahi ingatan ingatan;

Kesepian seperti bebutir embun yang sembunyi pada petala bunga yang dilayukan cuaca;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun