Dari berbagai kejadian penyerangan kelompok Ahmadiyah Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Barat, dan Lombok Timur. Wisma Transito akan menjadi penampungan terakhir mereka. Â Â
Menurut Sahidin, sebagian besar kelompok perempuan Transito, berdagang di pasar, sedangkan laki-lakinya kerja serabutan, dari kuli panggul pasar. Hingga ojek online di Kota Mataram. Kini, jelang pemilu 2024, asrama Transito dijadikan TPS lokasi pemunggutan suara.
"Jumlah pemilih di sini sekitar 80 orang, semuanya telah daftar untuk memilih" ujar Sahidin.
Sahidin berharap pada lembaga penyelengara pemilu, seperti; KPU, Bawaslu NTB tak abai pada hak pilih warga jamaah Transito dalam setiap jelang pemilu. Terutama kelompok perempuan dan rentan. Ia belajar dari pengalaman pemilu 2009, yang waktu itu tak terdaftar sebagai pemilih tetap.
Sahidin mengutip UU No 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, terkait administratif keikutsertaan masyarakat dalam pemilu legislatif dan pemilu presiden.Â
Bagi Sahidin, hak memilih sebagai hak konstitusional setiap warga negara yang harus dilindunggi, tak boleh dihambat, dihalanggi atau dipersulit, lantaran tak punya KTP.Â
"Tak ada alasan bagi negara atau penyelenggara pemilu meminggirkan hak pilih kami. Kami ini, warga negara yang punya hak sama dengan masyarakat lainnya" ujar Sahidin.
Menurut Sahidin, sejauh ini, jamaah Ahmadiyah Transito menunjukkan sikap tak terjun lansung ke politik praktis, tapi mereka membuktikan komitmennya untuk berperan aktif dalam pemunggutan suara dan mengunakan hak pilihnya sebagai warga negara Indonesia. Contohnya, sebagai Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
"Tiap kali pemilu, kami dorong agar jamaah ikut jadi petugas TPS. Lokasi memilih juga kami usulkan, agar TPS-nya berada di luar wisama Transito" kata pria kelahiran Lombok Tengah ini.
Merujuk siaran pers Amir Nasional Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) 31 Januari 2024, menyerukan agar seluruh Anggota jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia untuk menyukseskan pemilu presiden dan legislatif 14 Februari mendatang berlansung damai.
Selain itu, Amir Nasional Muslim Ahmadiyah mengajak semua anggotanya agar mensuskeskan pemilu dengan datang ke TPS untuk memilih calon terbaik sesuai hati nurani. Ajakan Amir Nasional JAI ini sejalan dengan yang disampaikan Komisioner Bawaslu NTB, Hasan Basri.