Merupakan hal yang wajar, jika masing-masing negeri Arab berusaha untuk tampil sebagai pemimpin dan tidak mau kedudukan istimewanya tereduksi oleh para penguasa di dunia Arab lainnya. Hingga masing-masing negara pada akhirnya lebih memilih memikirkan keberlansungan kekuasaan masing-masing daripada harus menyatukan diri dalam satu entitas.
Indonesia dan solusi atas PalestinaÂ
Indoensia sebagai negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia, sebenarnya sangat memiliki fungsi yang sangat strategis. Indonesia dipandang memiliki pemikiran Islam moderat yang diharapkan mampu menjembatani konflik yang berkepanjangan di Timur Tengah. Maka dibutukan keberanian dan langkah yang sungguh-sungguh bagi Indonesia untuk memasuki era baru dalam penyelesaian konflik yang ada.
Konstelasi politik internasional yang dikuasai oleh Amerika Serikat dan melemahnya para rezim di Timur Tengah terhadap kemerdekaan Palestina hendaknya tak menjadi pertimbangan utama pemerintah Indonesia dalam menentukan langkah-langkah strategis guna membantu penyelesaian persoalan di Palestina. Sekiranya pemerintah Indonesia tetap berpegang pada semangat politik bebas aktif dengan mengedepankan penghormatan pada hak-hak satu bangsa untuk menetukan nasibnya sendiri.
Karenanya tekanan dari Amerika Serikat apa pun bentuknya harus dapat dilawan agar penyelesaian Palestina tak sekedar mengikuti permainan politik Israel dan Amerika Serikat yang pada akhirnya merugikan kepentingan bangsa Palestina.
Suara publik di Indonesia menolak segala bentuk penjajahan hendaknya dapat disuarakan selantang-lantangnya dalam kebijakan politik luar negeri yang mendukung kemerdekaan atas Palestina.
Langkah yang diambil pemerintah Indonesia saat ini, dengan tetap konsisten pada tidak melakukan normaslisasi hubungan diplomastik dengan Israel, patut diajung jempol. Dan langkah ini harus tetap dipertahankan sampai Palestina mendapatkan hak kemerdekaanya sebagai negara yang berdaulat.
***
Ahyar Rosyidi
S2 Hubungan Internasional, Universitas Paramadina Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H