Mohon tunggu...
Ahonk bae
Ahonk bae Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis Untuk Perdaban

Membaca, Bertanya & Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Serat Centhini Menyoal Ilmu Petungan, Weton Jawa, dan Relevansi di Era Kiwari

27 April 2022   03:08 Diperbarui: 27 April 2022   03:12 1611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Serat Centhini jilid 4; Pada bagian 1; Sifat Wanita Berdasarkan Hari Kelahiran (Hari dalam Jawa)

Lalu Suwardi Endraswara yang dalam buku Falsafah Hidup Jawa mengungkapkan ajaran primbon yang terbagi dalam beberapa ajaran. Yakni Pranata Mangsa merupakan cara membaca gejala alam semesta atau tafsir ngalam semesta. Orang Jawa menggunakan pranata mangsa untuk melihat kapan waktu tanam yang baik, waktu melaut, hingga kapan harus waspada terhadap musim.

Petungan merupakan hitung-hitungan neptu. Misalnya dalam mencari kecocokan jodoh, nama laki-laki dan perempuan dihitung sedemikian rupa sesuai dengan abjad Jawa yang 20, kemudian dibagi tujuh. Maka sisanya adalah kondisi yang akan terjadi jika menikah.

Dalam Serat Centhini Pupuh 182-183 mengupas tentang primbon jodoh dengan menghitung hanacaraka dan hari baik untuk menikah. Sistem perhitungan ini dilakukan dengan cara menghitung nilai aksara jawa huruf hidup dari nama lengkap tiap-tiap calon mempelai. Setelah dihitung, jumlah angka pria dibagi sembilan, dan jumlah angka wanita juga dibagi sembilan.

Setelah dibagi sembilan, biasanya akan ada sisa angka yang tidak bisa dibagi sembilan Ladies, contohnya 55 jika dibagi 9 adalah 6 (54 : 9 = 6), dan menyisakan angka 1 (55 -- 54 = 1). Sisa angka dari nama laki-laki dikombinasikan dengan sisa angka dari nama perempuan, dan kombinasi angka tersebut akan memberikan gambaran mengenai kecocokan dari kedua calon mempelai.

Kemudian menurut sebuah sumber dikatakan bahaw dasar dalam menentukan nilai sebuah nama adalah aksara Jawa dengan rincian sebagai berikut:

- ha atau a= 1;

- na= 2;

- ca= 3;

- ra= 4;

- ka= 5;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun