Mohon tunggu...
Ahonk bae
Ahonk bae Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis Untuk Perdaban

Membaca, Bertanya & Menulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pilkades dan Dukun: Integral Paling Legal

16 Februari 2021   08:28 Diperbarui: 16 Februari 2021   08:44 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi budaya 'curnis' saat pilkades berlangsung (Dokumentasi Pribadi)

Dengan wilayah geografis yang kecil, desa, menjadikan kontestasi politik di dalamnya begitu kompleks dan sarat akan sebuah budaya yang mengkerdilkan demokrasi itu sendiri, meskipun dalam dunia politik tidak ada yang tidak mungkin. Dalam desa semuanya terkemas begitu mencolok, isue hingga hal subyektif pun tak terelakkan dari gunjingan. Dan pada ujungnya pendewasaan demokrasi di desa terus di kerdilkan meskipun aturan yang tertuang dalam peraturan telah disesuaikan dengan zaman namun pada praktiknya masih bisa dikatakan primitif.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun