Dari lima strategi program GNCM tersebut, terlihat tidak ada sikronisasi dengan program "TMII MAJU."Â Lebih jauh ada kesenjangan antara apa yang dijalankan oleh TMII dengan apa yang dijalankan oleh Direktorat Museum Kementrian Kebudayaan Dan Pariwisata. Padahal apa yang dijalankan TMII, setidaknya juga harus merevitalisasi beberbagai museumnya.
Peluang
Di sinilah peluang bagi pihak-pihak lain (di luar pihak TMII dan Direktorat Museum) untuk diajak kerjasama dalam rangka menyukseskan Gerakan Nasional Cinta Museum (GNCM). Pihak-pihak lain tersebut misal pelaku dunia usaha, masyarakat pecinta museum, dan jangan lupa pula pihak yang mampu berperan mempromosikan secara efektif bahwa ada ada program GNCM.
Di ajak kerjasama di sini berati mengisi kesenjangan atau menjembatani apa yang dijalankan Direktorat Museum agar berjalan efektif di berbagai museum TMII. Dengan kalimat lain, "kata kunci" untuk mengajak kerjasama pihak-pihak ketiga adalah bagaimana berbagai pihak ketiga itu mempromosikan program GNCM secara efektif.
Sekarang siapa saja pihak ketiga itu yang mau diajak kerjasama secara efektif demi menyukseskan program GNCM? Dari pihak dunia usaha dapat diajak pihak provider internet. Ya era saat ini adalah era teknologi komunikasi terintegrasi maka dari itu sangat penting mengajak pihak provider internet. Lalu ketika sudah diakak kerjasama, apa fungsi kerjasama itu? Jelas kerjasama itu berfungsi untuk memfasiltasi Gerakan Nasional Cinta Museum, terutama dalam menyebarkan kampanye cinta museum di media-media sosial internet.
Bayangkan dengan luas lahan TMII yang lebih kurang 150 hektar bila jadi kerjasama dengan pihak provider internet, akan menjadi taman cyber (cyber park). Nah kalau jadi maka akan sangat mungkin para pengunjung akan mengabarkan aktivitas apa saja yang telah dilakuan di museum-museum TMII. Inilah keuntungannya bila TMII menjadi taman terbesar Superwifi Indosat.