Terdapat dua konsep penting dalam Dramaturgi pertama adalah  Front Stage (panggung depan) bagian pertunjukkan yang berfungsi mendefinisikan situasi penyaksi pertunjukkan. Di dalam front stage, seorang aktor hanya menampilkan sisi -- sisi terbaiknya dan menginginkan sesuatu berjalan dengan lancar.
Ada dua hal yang ditekankan oleh Goffman dalam front stage yakni, setting dan personal front. Setting menunjukkan tata cara. Dalam konteks pilkada di era pandemi banyak sekali cara yang dilakukan untuk kampanye salah satunya adalah dengan melalui kampanye digital. Salah satu calon yang melakukan kampanye digital ini adalah pasangan calon Wali kota dan Wakil Wali kota Solo yang di usung oleh Partai PDIP, Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa. Gibran memanfaatkan virtual box sebagai saran kampanye online. Hal ini memungkinkan Gibran untuk berekomunikasi jarak jauh dengan para masyaralat sehingga tidak  menimbulkan kerumunan.Â
Kemudian Front Personal dibagi menjadi dua, yaitu penampilan yang terdiri dari berbagai jenis barang yang mengenalkan status sosial aktor, dan Gaya mengenalkan peran macam apa yang dimainkan aktor dalam situasi tertentu. Dalam konteks Gibran  ia menampilkan penamilan  dan gaya yang sederhana di hadapan masyarakat walaupun beliau adalah anak dari Peresiden Joko Widodo
Kemudian konsep yang kedua adalah Back Stage (panggung belakang) yaitu ruang dimana berjalannya skenario pertunjukan oleh "tim" (masyarakat rahasia yang mengatur pementasan masing-masing aktor) atau dalam bahasa lain di back stage karakter aktor yang asli ditunjukan. Dalam konteks pilkada serentak di Era pandemi kita tidak pernah tau kondisi dari calon kandidat kepala daaerah seperti apa, bisa jadi ada yang menerapkan protokol kesehatan covid-19 jika hanya sedang berkampanye saja untuk pencitraan dan ingin menunjukkan bahwa dirinya peduli terhadap kesehatan masyarakat padahal sifat aslinya mungkin tidak seperti itu.
ReferensiÂ
Fitri, A. (2015). Dramaturgi: Pencitraan Prabowo Subianto di Media Sosial Twitter Menjelang Pemilihan Presiden 2014. Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(1), 101-108.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H