Mohon tunggu...
Ahmad Yudi S
Ahmad Yudi S Mohon Tunggu... Freelancer - #Ngopi-isme

Aku Melamun Maka Aku Ada

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Narapidana dan Cerita yang Belum Selesai

23 Maret 2020   11:34 Diperbarui: 23 Maret 2020   13:28 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Brakkkk!"

"Kandaa!" teriak perempuan itu. Ia kaget bukan kepalang. Sebuah balok kayu menghantam tubuh pacarnya dengan kuat dari belakang. Pria tersebut seketika roboh setengah sadar. Laki-laki itu berusaha bangun walau kepalanya pusing setelah menghantam sebatang pohon didepannya.

"Serahin uang dan hartamu atau tamat disini!" ancam begal itu.

"Kami tidak membawa apa-apa" jawab perempuan itu.

Tidak lekas percaya, di geledah pakaian mereka. Begal tidak menemukan benda berharga satupun pada kedua korbannya. Kedua begal tersebut kebingungan. Tidak ada satu koin pun yang bisa mereka jarah untuk hari ini. Namun, begal tersebut terpesona melihat kemolekan perempuan yang barusan mereka jerat. Hawa nafsu membuncah dan tanpa berpikir panjang para begal mulai mengeksekusi tubuh perempuan itu.

"Karena tidak ada barang yang bisa kami ambil, minjam tubuhmu sebentar juga jadi." ucap begal.

"Jangan. Aghhh. Tolong!!!" teriak perempuan itu sembari memberontak.

Mulut perempuan itu disumpal dan tangannya di ikat. Kedua begal tersebut mulai beraksi untuk memperkosa perempuan itu.

"Beraninya kalian." teriak laki-laki itu setelah bangun dari setengah kesadarannya.

Kedua begal tersebut kaget, mengira bahwa laki-laki itu tidak akan bangun untuk beberapa saat setelah hantaman yang keras. Seorang begal mulai mengancam dengan menyodorkan pisau ke arah kekasihnya yang kini dalam bahaya, dan begal lainnya mulai mendatangi laki-laki itu untuk menghabisinya.

Seketika duel terjadi antara begal dan laki-laki itu. Dengan pisau ditangan begal itu berusaha menghunuskannya ke laki-laki itu. Setiap hunusan pisau berhasil di elak namun, "Jrettt" pisau tersebut menyayat perut laki-laki itu yang nyaris tertusuk bila tidak di tangkis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun