Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Surplus Kekuasaan?

28 September 2024   18:12 Diperbarui: 28 September 2024   18:12 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Indonesian-  Machiavelli  Antara Kekuasaan Politik & Pengkhianatan.


-Gejala: Gesture publik menjadi reaktif dan dangkal.
- Bukti: Meningkatnya penggunaan media sosial untuk merespon isu-isu kompleks secara singkat dan cepat.
- Analisis: Tuntutan untuk selalu "up-to-date" mengorbankan kedalaman pemikiran dan nuansa.


4. Krisis Kepercayaan

- Gejala: Publik semakin skeptis terhadap gesture para tokoh.
- Bukti: Menurunnya tingkat kepercayaan publik terhadap institusi dan tokoh publik.
- Analisis: Skeptisisme yang berlebihan dapat mengancam kohesi sosial dan legitimasi institusi.

Diagnosa.

1. Overdosis Exposure: Paparan media yang berlebihan membuat tokoh publik kehilangan ruang privasi untuk berefleksi dan bersikap autentik.
2. Sindrom Echo Chamber: Tokoh publik terjebak dalam lingkaran umpan balik yang memperkuat bias dan pandangan sempit mereka.
3. Kemandekan Empati: Gesture publik yang semakin terpolarisasi menunjukkan menurunnya kemampuan untuk berempati dengan pihak yang berbeda pandangan.
4. Erosi Integritas: Gesture yang tidak konsisten dan sering berubah-ubah menandakan lemahnya integritas dan prinsip yang dipegang.
5.  Kepemimpinan: Gesture publik yang sekarat mencerminkan krisis dalam model kepemimpinan yang efektif dan inspiratif.

Implikasi dan Langkah ke Depan.


1. Edukasi Media Literasi: Masyarakat perlu dibekali kemampuan untuk menganalisis gesture publik secara kritis.
2. Revitalisasi Ruang Publik: Menciptakan ruang-ruang dialog yang memungkinkan interaksi lebih autentik antara tokoh publik dan masyarakat.
3. Reformasi Media: Mendorong jurnalisme yang lebih mendalam dan tidak hanya berfokus pada sensasi.
4. Kultivasi Kepemimpinan Etis: Mengembangkan model kepemimpinan yang menekankan integritas, empati, dan kebijaksanaan.
5. Penguatan Institusi Demokrasi: Memperkuat checks and balances untuk mencegah penyalahgunaan gesture publik demi kepentingan sempit.
Gesture publik yang sehat dan autentik adalah fondasi penting bagi demokrasi yang sehat. Mendiagnosa dan memperbaiki "penyakit" dalam gesture publik bukan hanya tanggung jawab para tokoh, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun