Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

'Ain al-bhutun Wa 'Ain al-Qalb. - Sistem Peringatan Tubuh.

28 September 2024   01:02 Diperbarui: 28 September 2024   02:48 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara naluri beroperasi pada tingkat biologis, intuisi atau "mata batin" sering dianggap beroperasi pada tingkat yang lebih metafisik. Konsep ini memiliki akar dalam berbagai tradisi spiritual dan filosofis. Misalnya, dalam tradisi Sufi Islam, ada konsep "qalb" atau hati spiritual yang dianggap sebagai pusat intuisi dan pemahaman spiritual[2].

Menariknya, bahasa dan budaya sering mencerminkan hubungan antara intuisi dan tubuh fisik. Dalam bahasa Arab, kata "butun" yang berarti perut, juga terkait dengan konsep "mata perut" atau intuisi perut. Ini menunjukkan bagaimana bahasa dapat membentuk pemahaman kita tentang hubungan antara tubuh fisik dan kemampuan metafisik[3].

Alarm Tubuh dalam Mitologi dan Tradisi Kultural.


Banyak mitologi dan tradisi kultural memiliki narasi tentang "peringatan tubuh" yang sering dikaitkan dengan intuisi atau pengetahuan ilahi. Eliade (1958) dalam "Patterns in Comparative Religion" menjelaskan bagaimana berbagai budaya memandang tubuh sebagai mikrokosmos yang mencerminkan tatanan kosmik yang lebih besar[4]. Dalam konteks ini, sinyal dari tubuh sering diinterpretasikan sebagai pesan dari alam atau ilahi.

Biologi Kepercayaan: Menjembatani Pikiran dan Tubuh.

Konsep "biologi kepercayaan" yang dipopulerkan oleh Bruce Lipton menawarkan perspektif modern tentang bagaimana pikiran dan keyakinan dapat mempengaruhi fungsi biologis tubuh. Lipton (2005) dalam bukunya "The Biology of Belief" menjelaskan bagaimana persepsi kita tentang lingkungan, yang dibentuk oleh keyakinan kita, dapat mempengaruhi ekspresi gen dan fungsi sel[5].

Dalam konteks ini, keyakinan tentang "mata perut" atau intuisi perut bisa mempengaruhi bagaimana kita menafsirkan dan merespon sinyal dari tubuh kita. Ini menunjukkan adanya hubungan timbal balik antara pikiran dan tubuh, di mana interpretasi mental kita tentang sinyal tubuh dapat mempengaruhi respons fisiologis kita.

Integrasi Naluri dan Intuisi: Menuju Kebijaksanaan Tubuh Holistik


Pendekatan holistik terhadap kebijaksanaan tubuh mengakui bahwa baik naluri biologis maupun intuisi metafisik memainkan peran penting dalam membimbing perilaku dan pengambilan keputusan kita. Damasio (2003) dalam "Looking for Spinoza" lebih lanjut mengeksplorasi bagaimana perasaan, yang berakar pada naluri biologis, berkontribusi pada kesadaran diri dan pengambilan keputusan etis[6].

Penelitian neurosains modern juga mulai mengungkap dasar neural dari intuisi. Misalnya, studi oleh Volz dan von Cramon (2006) menunjukkan bahwa pengambilan keputusan intuitif melibatkan aktivasi area otak yang terkait dengan pemrosesan emosional dan memori implisit[7].

Pemahaman kita tentang kebijaksanaan tubuh terus berkembang, mencakup tidak hanya aspek biologis tetapi juga dimensi psikologis, kultural, dan spiritual. Integrasi antara naluri dan intuisi, antara biologi dan metafisika, membuka jalan bagi pendekatan yang lebih holistik terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun