Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

'Ain al-bhutun Wa 'Ain al-Qalb. - Sistem Peringatan Tubuh.

28 September 2024   01:02 Diperbarui: 28 September 2024   02:48 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dr. Bruce Lipton, dalam bukunya "The Biology of Belief" (2005), menyatakan bahwa sel-sel kita memiliki semacam "kecerdasan" yang merespon lingkungan mereka [1]. Ini mirip dengan konsep "mata batin" yang merasakan dan merespon realitas yang lebih dalam.

Siklus Krebs: Chakra Metabolisme.


Jika kita melihat metabolisme melalui lensa mata batin, kita bisa membayangkan Siklus Krebs sebagai "chakra" pusat dari metabolisme seluler. Seperti halnya chakra dalam tradisi yoga dianggap sebagai pusat energi spiritual, Siklus Krebs adalah pusat energi metabolik, mengubah nutrisi menjadi energi yang dapat digunakan sel.

Penelitian yang dipublikasikan dalam "Nature" oleh Martínez-Reyes et al. (2016) menunjukkan bahwa Siklus Krebs tidak hanya penting untuk produksi energi, tetapi juga berperan dalam regulasi epigenetik dan respons seluler terhadap stress [2]. Ini menegaskan peran sentralnya dalam "kesadaran" seluler.


Hormon: Pesan Spiritual Tubuh.


Dalam sistem endokrin, hormon bertindak seperti "pesan spiritual" yang mengatur dan mengkoordinasikan berbagai aspek metabolisme. Insulin, misalnya, bisa dilihat sebagai "guru spiritual" yang membimbing glukosa ke dalam sel-sel.

Studi yang dilakukan oleh Saltiel dan Kahn (2001) menggambarkan insulin sebagai "master regulator" metabolisme, mempengaruhi tidak hanya metabolisme glukosa tetapi juga lipid dan protein [3]. Melalui mata batin metabolisme, kita bisa melihat insulin sebagai pembawa pesan yang membawa "kebijaksanaan" metabolik ke seluruh tubuh.


Meditasi Metabolik: Puasa dan Autophagy.


Puasa, yang telah lama menjadi praktik spiritual di berbagai tradisi, ternyata memiliki dampak mendalam pada metabolisme. Melalui mata batin metabolisme, kita bisa melihat puasa sebagai bentuk "meditasi metabolik".

Penelitian oleh Levine dan Kroemer (2008) menunjukkan bahwa puasa memicu proses autophagy - di mana sel "memakan" komponennya sendiri yang rusak atau tidak diperlukan [4]. Ini bisa dilihat sebagai proses "pemurnian spiritual" di tingkat seluler.

 Melihat Kesatuan Melalui Mata Batin Metabolisme.


Memahami metabolisme melalui analogi mata batin membuka dimensi baru dalam cara kita memandang tubuh dan kesehatan. Ini mengingatkan kita bahwa proses-proses biokimia yang terjadi dalam tubuh kita bukan hanya reaksi mekanis, tetapi merupakan "tarian kehidupan" yang kompleks dan saling terhubung.

Seperti yang dinyatakan oleh biolog sistem Denis Noble dalam bukunya "The Music of Life" (2006), "kehidupan adalah musik, dan tubuh adalah orkestra" [5]. Melalui mata batin metabolisme, kita bisa "mendengar" simfoni kehidupan ini dan menghargai keajaibannya.

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun