Misalkan kita menggunakan operator "max" untuk penjumlahan fuzzy:
1 + 1 = max(1, 1) = 1
Di sini, 1 + 1 = 1, bukan 2.
3. Probabilitas Kuantum:
Dalam mekanika kuantum, probabilitas bisa berperilaku aneh. Misalnya, dalam eksperimen celah ganda:
Probabilitas elektron melewati celah 1 = 1/4
Probabilitas elektron melewati celah 2 = 1/4
Namun, probabilitas total bukan 1/4 + 1/4 = 1/2, melainkan bisa mendekati 1 karena interferensi kuantum.
4. Probabilitas Bersyarat:
P(A|B) + P(A|not B) = 1
Di sini, meski kita menjumlahkan dua probabilitas, hasilnya adalah 1, bukan 2.
Kesimpulan:
Meski dalam aritmetika dasar 1 + 1 = 2, dalam konteks probabilitas dan logika lanjutan, penjumlahan tidak selalu bersifat aditif sederhana. Konteks dan aturan spesifik dalam berbagai bidang matematika dan fisika dapat mengubah interpretasi dan hasil dari operasi "penjumlahan" ini.