Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Music

Pink Floyd: Psikedelik dalam "Wish You Were Here."

9 Agustus 2024   19:07 Diperbarui: 9 Agustus 2024   19:11 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pink Floyd: Psikedelik dalam "Wish You Were Here"


WISH YOU WERE HERE

Lagu Pink Floyd.

 Lirik

... And disciplinary remains mercifully 

Yes and um, I'm with you, 

Derek, this star nonsense 

Yes, yes 

Now which is it?

 I am sure of it


... So, so you think you can tell Heaven from 

Hell, blue skies from pain? 

Can you tell a green field from a cold steel rail 

A smile from a veil? Do you think you can tell?


... Did they get you to trade your heroes for ghosts

Hot ashes for trees, hot air for a cool breeze Cold comfort for change?

Did you exchange 

A walk-on part in the war for a lead role in a cage?


... How I wish, how I wish you were here 

We're just two lost souls swimming in a fishbowl, year after year 

Running over the same old ground, what have we found? 

The same old fears, wish you were here

"Wish You Were Here" oleh Pink Floyd adalah sebuah masterpiece yang mencerminkan esensi musik psikedelik melalui liriknya yang mendalam dan penuh makna. Mari kita analisis unsur-unsur psikedelik dalam lagu ini.

1. Ambiguitas dan Kebingungan
Lagu dimulai dengan dialog yang tampaknya tidak berkaitan:

 "And disciplinary remains mercifully"
 "Yes and um, I'm with you, Derek, this star nonsense"
 "Yes, yes"
 "Now which is it?"
 "I am sure of it"

Ini mencerminkan kebingungan dan ketidakpastian yang sering dikaitkan dengan pengalaman psikedelik. Percakapan yang terpotong-potong ini menciptakan suasana surreal, mengajak pendengar ke dalam dunia yang tidak biasa sejak awal.

2. Persepsi Realitas yang Berubah
Bait pertama menantang persepsi realitas pendengar:

 "So, so you think you can tell Heaven from Hell, blue skies from pain?
 Can you tell a green field from a cold steel rail?
 A smile from a veil? Do you think you can tell?"

Pertanyaan-pertanyaan ini menggambarkan tema umum dalam pengalaman psikedelik: batas-batas antara konsep yang berlawanan menjadi kabur. Surga dan neraka, kebahagiaan dan penderitaan, alam dan industri, ketulusan dan kepalsuan - semua menjadi sulit dibedakan.

3. Transformasi dan Perubahan
Bait kedua berbicara tentang perubahan dan transformasi:

"Did they get you to trade your heroes for ghosts?
 Hot ashes for trees, hot air for a cool breeze?
 Cold comfort for change? Did you exchange
 A walk-on part in the war for a lead role in a cage?"

Ini menggambarkan perubahan perspektif yang sering terjadi dalam perjalanan psikedelik. Pertukaran yang disebutkan (pahlawan menjadi hantu, abu panas menjadi pohon) menunjukkan transformasi radikal dalam cara seseorang melihat dunia.

4. Isolasi dan Keterasingan
Bait terakhir menggambarkan perasaan terisolasi yang paradoksal:

"We're just two lost souls swimming in a fishbowl, year after year
 Running over the same old ground, what have we found?
 The same old fears, wish you were here"

Gambaran "dua jiwa yang tersesat berenang dalam mangkuk ikan" adalah metafora kuat untuk isolasi dan keterasingan, tema umum dalam musik psikedelik. Ini juga bisa ditafsirkan sebagai representasi dari perjalanan dalam yang sering dikaitkan dengan pengalaman psikedelik.

5. Siklus dan Pengulangan
Gagasan tentang menjalani rutinitas yang sama dan menemukan ketakutan yang sama berulang-ulang mencerminkan sifat siklis dari eksistensi, sebuah tema yang sering dieksplorasi dalam filosofi psikedelik.

6. Kerinduan dan Nostalgia
Frasa berulang "wish you were here" mengekspresikan kerinduan yang mendalam, yang bisa ditafsirkan sebagai kerinduan akan keadaan kesadaran yang berbeda atau koneksi yang lebih dalam dengan diri sendiri atau orang lain.

"Wish You Were Here" adalah contoh sempurna dari lirik psikedelik. Melalui bahasa yang puitis dan penuh metafora, Pink Floyd menciptakan sebuah perjalanan emosional dan filosofis yang mencerminkan banyak aspek pengalaman psikedelik: kebingungan, perubahan persepsi, transformasi pribadi, isolasi, dan kerinduan akan koneksi yang lebih dalam. Lagu ini tidak hanya berbicara tentang pengalaman yang diubah, tetapi juga tentang pencarian makna dan autentisitas dalam dunia yang sering terasa asing dan membingungkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun