Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Music

Pink Floyd: Psikedelik dalam "Wish You Were Here."

9 Agustus 2024   19:07 Diperbarui: 9 Agustus 2024   19:11 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4. Isolasi dan Keterasingan
Bait terakhir menggambarkan perasaan terisolasi yang paradoksal:

"We're just two lost souls swimming in a fishbowl, year after year
 Running over the same old ground, what have we found?
 The same old fears, wish you were here"

Gambaran "dua jiwa yang tersesat berenang dalam mangkuk ikan" adalah metafora kuat untuk isolasi dan keterasingan, tema umum dalam musik psikedelik. Ini juga bisa ditafsirkan sebagai representasi dari perjalanan dalam yang sering dikaitkan dengan pengalaman psikedelik.

5. Siklus dan Pengulangan
Gagasan tentang menjalani rutinitas yang sama dan menemukan ketakutan yang sama berulang-ulang mencerminkan sifat siklis dari eksistensi, sebuah tema yang sering dieksplorasi dalam filosofi psikedelik.

6. Kerinduan dan Nostalgia
Frasa berulang "wish you were here" mengekspresikan kerinduan yang mendalam, yang bisa ditafsirkan sebagai kerinduan akan keadaan kesadaran yang berbeda atau koneksi yang lebih dalam dengan diri sendiri atau orang lain.

"Wish You Were Here" adalah contoh sempurna dari lirik psikedelik. Melalui bahasa yang puitis dan penuh metafora, Pink Floyd menciptakan sebuah perjalanan emosional dan filosofis yang mencerminkan banyak aspek pengalaman psikedelik: kebingungan, perubahan persepsi, transformasi pribadi, isolasi, dan kerinduan akan koneksi yang lebih dalam. Lagu ini tidak hanya berbicara tentang pengalaman yang diubah, tetapi juga tentang pencarian makna dan autentisitas dalam dunia yang sering terasa asing dan membingungkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun