Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Bibir Ombak. 15/06/2024

15 Juni 2024   19:11 Diperbarui: 15 Juni 2024   19:17 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Terlampau sering melihat langit malam yang gelap.

Awe.

15/06/2024.

NAZARET

Hari itu, mungkin sebah batas telah dalang untuk datang. Aku menuju pantai, menghilangkan kegetiran. Mendengarkan bibir ombak bicara, seperti kata-kata dia menghempas tepi. Bagaimana, tubuhku berada di dalam, seorang anak perempuan apakah aku telah benar-benar menyalahi kodrat. Ketakutan, "akan kata-kata normal atau tidak normal. "

Angin menghembuskan dirinya mengusir air laut menuju tepi, di sana suara bibir pantai mendesah berkata-kata, "pulanglah!" kepada tuhan yang meridhoimu. " tapi, aku tetap merasa bingung ini risau milik siapa? ini resah milik siapa? Dia menuju singgahsana sehari sebelum maghligai bersanding pada sisi cinta, ini seperti angan yang memiliki kiasan metafora mata dalam zaharnya nazar. Yang mengingatkanku pada nazaret.

Awe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun