Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Emporium dan Motivasi Bahasa Kekuasaan dalam Etnosentrisme

3 Juni 2024   14:44 Diperbarui: 3 Juni 2024   14:45 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Emporium Dan Motivasi Bahasa Kekuasaan Dalam Etnosentrisme.

Oleh : Ahmad Wansa Al-faiz.

a. Emporium Dan Motivasi Kekuasaan Etnosetrisme Bahasa Sejarah.

"Emporium" adalah kata yang sarat dengan sejarah, kekuasaan, dan politik. Berasal dari bahasa Latin yang diadopsi dari bahasa Yunani "emporion" (), istilah ini jauh melampaui definisi sederhananya sebagai "pasar besar". Dalam lensa etnosentris, "emporium" menjadi sebuah wawasan bahasa yang mencerminkan dinamika kekuasaan dan hegemoni budaya.

1. Etimologi Helenis:
  - Akar: "Emporos" () = pedagang laut.
  - Konotasi: Keunggulan maritim Yunani.
  - Etnosentris: Yunani sebagai "peradab" vs "barbar" daratan.

2. Adopsi Romawi:
  - Latin: "Emporium" dari Yunani.
  - Konotasi: Roma mengambil alih, mengklaim warisan.
  - Etnosentris: Translatio imperii (transfer kekuasaan) via bahasa.

3. Ostia Antica:
  - Konteks: Emporium utama Roma.
  - Konotasi: Pintu gerbang imperium, kosmopolitan.
  - Etnosentris: Semua jalan (& bahasa) menuju Roma.

4. Abad Pertengahan:
  - Variasi: "Empori" (Catalan), "Emprio" (Portugis).
  - Konotasi: Kota-kota dagang Mediterania.
  - Etnosentris: Nasrani vs Moor, bahasa sebagai garis depan.

5. Era Penemuan:
  - Konteks: Malaka, Makassar sebagai "emporium".
  - Konotasi: Perspektif Eropa, bukan lokal.
  - Etnosentris: Mengabaikan istilah lokal (e.g., "bandar").

6. Kolonialisasi India:
  - Kasus: "Emporium of the East" (Kalkuta).
  - Konotasi: Kota ciptaan Inggris, bukan evolusi organik.
  - Etnosentris: Merendahkan bazar & pasar lokal.

7. Canton System:
  - Setting: Guangzhou, "sole emporium" Cina.
  - Konotasi: Pembatasan, kontrol Qing.
  - Etnosentris: Barat melihat sebagai "keterbelakangan".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun