Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Anaomi Noani

16 Desember 2023   06:33 Diperbarui: 18 Desember 2023   02:40 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.bing.com/images/create/seeorang-anak-perempuan-bergaun-senjata-senjata-pe/1-657f42ea038b49679d5365192ddca5c1?id=wNkiZSPVeRng2%2FGZbBWuzw.k


Dan milad hari.
Dari langit kolbumu.

Lalu, kita melukis kata dalam ilusi tentang puisi.

Dan, katakan, bahwa, tangismu, telah berlalu.
Sebesit ekor bintang kejora ----

Dan, kita semestinya telah, jatuh cinta lagi, bagai pertama kali bertemu pandang.

Memeluk tawamu.
Lalu, larut malam, luruh karena,
rintik tawamu
Dan, kemudian hujan, di sini, tak akan lagi
pernah selesai.

Dan, laju darah dalam waktu yang singkat.


Kita memulai perjalanan yang terakhir, dengan segala sublimasi dari semua suasana yang ada.

Dan tajamnya, naluri mata batin yang buta bersama ledakan rohani gaza,


Di dalam jiwa yang puasa :
Dari, keputus-asaan tentang dunia.

Lagi,
Naomiku, sayang!

Sementara, santa-kata ini,
adalah sebuah perihal sedari dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun