Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Keong Racun

11 Agustus 2023   03:12 Diperbarui: 11 Agustus 2023   03:15 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

--------------------

"Dasar, kau! keong racun." Uh!" Ujar, Nayo berkeringat dan terbangun dari mimpi, bergegas memeriksa tas miliknya, dan menatap Tanjung di sisi dipan, di atas kasur tertidur pulas, karena terlampau letih melukis dunia di atas kanvas putih miliknya.

"Ah! Dasar, keong!" 

Kata, Nayo seakan-akan merasa kesal sambil meraih gelas air putih di sudut atas meja kecil, di tepi sudut ranjang dipan, tempat jam Weker, berbunyi, berdering, di dalam kaca waktu, sudah, pukul. 05.00 subuh, di Losari.

A. Wansa Al-faiz (El-Sabat).

Bandar Lampung, Rabu, 15 Juni 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun