Mohon tunggu...
Ahmad Turmuzi
Ahmad Turmuzi Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP

Pendidik di SMP Negeri 4 Jerowaru Lombok Timur NTB

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kesadaran Mewujudkan Merdeka Belajar

1 November 2021   07:00 Diperbarui: 1 November 2021   07:07 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

C. REFLEKSI DAN KESIMPULAN

Dasar-dasar pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan, dapat dipaparkan secara singkat sebagai berikut. Tujuan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Tujuan pendidikan sebagai upaya memerdekakan manusia agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Selamat raganya dan bahagia jiwanya. Peserta didik diberi kebebasan namun tetap diberikan arahan (bimbingan atau tuntunan) agar tidak kehilangan arah dan tidak membahayakan dirinya.

Oleh karena itu, pendidik diibaratkan sebagai seorang petani, yang merawat tumbuhan sehingga bisa tumbuh dengan baik. Ini mengandung makna bahwa pendidik harus berpihak pada peserta didik. 

Memberikan pelayanan kepada peserta didik tanpa harus membedakannya. Untuk itu, pendidik harus mendidik peserta didik sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya. Perlakuan yang disesuaikan dengan kodrat alam dan kodrat zaman akan menciptakan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan. 

Karena pendidikan dalam konteks yang sesungguhnya adalah menyangkut upaya memahami dan mengayomi kebutuhan peserta didik sebagai subyek pendidikan. 

Dalam konsteks itu, tugas pendidik adalah  menuntun tumbuh kembangnya potensi-potensi peserta didik dan menawarkan pengetahuan kepada peserta didik dalam suatu pembelajaran. Pengetahuan tidak ditanamkan secara paksa, tetapi ditemukan, diolah, dan dipilih oleh murid. Pengetahuan yang ditawarkan juga sesuai dengan kebutuhan zamannya.

Dalam perspektif pemikiran Ki Hajar Dewantara, pendidikan sebagai aktifitas “mengasuh”. 

Dasar dari aktifitas belajar adalah aktifitas berpikir/olah pikir. Aktifitas berpikir merupakan langkah awal manusia untuk mengaktualisasikan potensi-potensi dirinya. Dengan berpikir manusia memulai proses awal belajar, Bagaimana ia berprilaku dan bersikap kepada diri, sesama, dan lingkungan alamnya. 

Berpikir adalah aktifitas dasar manusia dan merupakan pintu masuk ke arah pendidikan, kemanusian, kebudayaan serta pemeliharaan lingkungan alam dan sosial. Berpikir tentang hal-hal yang bermakna untuk perkembangan kehidupan dalam arti seluas-luasnya, tergolong sebagai aktifitas belajar atau proses pendidikan.

 Maka tidak ada yang namanya pendidikan jika tidak bermula dari kegiatan berpikir. Berpikir tentang makna hidup, nilai-nilai hidup dan bagaimana mengembangkan kehidupan itu sendiri membentuknya menjadi manusiawi. Manusia yang merdeka secara utuh dan penuh.

Untuk menuju kearah itu, pendidik dituntut untuk mampu menciptakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan menyenangkan dengan memahami karakteristik, potensi, minat dan bakat peserta didik yang berbeda. Proses pembelajaran dikembangkan berdasarkan pendekatan holistik dengan menggunakan media pembelajaran yang bervariasi, termasuk di dalamnya metode permainan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun