Mohon tunggu...
Ahmad Taufiq Hidayat
Ahmad Taufiq Hidayat Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Seorang Penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menavigasi Perkembangan dan Tantangan Penerapan CBDC di Indonesia

4 November 2024   09:30 Diperbarui: 4 November 2024   09:32 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Atlantic Council 2024

Adapun sejak invasi Rusia ke Ukraina dan penerapan sanksi oleh kelompok G7, proyek CBDC lintas negara untuk transaksi wholesale telah meningkat lebih dari dua kali lipat.

Saat ini terdapat 13 proyek CBDC lintas negara, termasuk Proyek mBridge yang menghubungkan bank-bank di China, Thailand, Uni Emirat Arab, Hong Kong, dan Arab Saudi. Diperkirakan, proyek mBridge ini akan diperluas ke lebih banyak negara pada tahun ini.

Tiga Negara Sukses Meluncurkan CBDC

Di antara negara lainnya yang masih bereksperimen CBDC, saat ini telah terdapat tiga negara yang telah sepenuhnya meluncurkan CBDC mereka, yakni Bahama, Jamaika, dan Nigeria. Di Bahama dan Nigeria, penerbitan CBDC telah meningkat secara signifikan. Ketiga negara tersebut fokus pada memperluas jangkauan CBDC ritel mereka di dalam negeri.

Adapun digital yuan (e-CNY) masih menjadi proyek pilot CBDC terbesar secara global. Pada Juni 2024, total volume transaksi e-CNY mencapai CNY 7 triliun atau setara Rp 15.000 triliun di 17 provinsi, mencakup sektor seperti pendidikan, kesehatan, dan pariwisata. Angka ini hampir empat kali lipat dari CNY 1,8 triliun yang dicatat oleh Bank Sentral China pada Juni 2023.

Untuk perkembangan CBDC di Indonesia, Bank Indonesia (BI) telah meluncurkan whitepaper Digital Rupiah yang merupakan bagian dari inisiatif Proyek Garuda, yang pertama kali diperkenalkan pada 30 November 2022.

White Paper : Proyek Garuda Digital Rupiah Bank Indonesia

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan penerbitan rupiah digital atau central bank digital currency (CBDC) akan segera dilaksanakan. Dalam roadmap BI, penerbitan ini direncanakan dimulai tahun 2024.

Saat ini, proses penerbitannya masih dalam tahap menguji gagasan atau konsep (proof of concept) pengembangan teknologi penopang Rupiah Digital.

"Rupiah digital ini kami tengah memfinalisasi proof of concept, itu tahap pertama rupiah digital. Kami masih memilih teknologi yang akan dipakai," kata Perry dalam Mandiri Investment Forum 2024 di Jakarta, dikutip Rabu (6/3/2024).

Sebelumnya, BI telah menerbitkan White Paper terkait pengembangan Digital Rupiah pada 30 November 2022. White Paper ini merupakan pemaparan awal dari Proyek Garuda berupa desain level atas (high-level design) Digital Rupiah sekaligus sebagai bentuk komunikasi kepada publik terkait rencana pengembangan Digital Rupiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun