Mohon tunggu...
Ahmad Syarief Hidayatullah
Ahmad Syarief Hidayatullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Nama saya ahmad syarief hidayatullah jurusan sejarah peradaban islam UIN SGD bandung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

kritik ilmu pengetahuan modern sayyed hossein nasr

13 Desember 2024   18:00 Diperbarui: 14 Desember 2024   16:05 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

            Mengkategorikan seorang tokoh dalam suatu pemikiran tertentu tidaklah begitu mudah. Salah satu alasan kesulitannya adalah banyaknya hasil-hasil pemikiran yang disampaikannya. Begitu juga dengan jalur pemikiran Seyyed Hossein Nasr. Pemikiran Nasr sangat kompleks dan multidemensi. Dapat dilihat dari karya-karyanya yang membahas berbagai topik mulai dari persoalan manusia modern, sains, ilmu pengetahuan, seni sampai pada sufisme. Mengingat kompleksitas pemikirannya, harus diakui sangat sulit memasukkan Seyyed Hossein Nasr kedalam suatu tipologi tertentu yang pernah dibuat beberapa ahli (Azyumardi Azra, 2002:193).

 

            Sebagian orang mungkin akan menggolongkan Seyyed Hossein Nasr sebagai noe-modernis mengiat kepeduliannya kepada konformitas isalm dengan dunia modern, apalagi ia meyakini bahwa islam dengan watak universalnya dan perenialnya mempu menjawab tantangan spiritual dunia modern (Adnan Aslan. 2004:193). Karakteristik lain yang dapat diliat dari Seyyed Hossein Nasr adalah sebgai cendekiawan muslim yang dibesarkan dalam dunia “tradisi islam tradisional dan barat modern”. Seperti akuinya, ia sebenernya hidup dalam tension (ketegangan) yang berlanjut (Azyumardi Azra,1993: 106).

 

Kritik Nasr atas problem Modernitas

 

            Kata modern dan beberapa kata jadiannya memiliki arti: moderate (orang moderat atau tidak ekstrim), moderator (penengah), modernistic (model baru), modernity (kemodernan), modernize (memodernkan), Modern juga bisa kekinian di sekarang ini. Oleh karena iitu, kata modern ini sangat tergantung pada konteks yang digunakan. Jika disebut zaman modern maka hal itu berati menunjukkan priode sejarah tertentu dari perjalanan manusia. Zaman sebelumnya lazim disebuut sebagai zaman pra-modern atau tradisional.

 

            Bagi Nasr, term modern tidak menunjukkan suatu keberhasilan dalam penguasa atau dominasi atas dunia alam. Melainkan “modern” bearti sesuatu yang dilepas (cut off) dari yang trasenden, dari prinsip-prinsip abadi yang dalam realitas menagtur segala sesuatu yang dikenal melalu pewahyuan.[3] Dengan demikian dalam pandangan Nasr istilah modern nampak menunjuk pada pandangan dan cara hidup masyarakat di barat, dimaksudkan sebagai kaulitas kehidupan yang rasionalistik, kapitalistik, sekularistik, dan cenderung melepas pandangan keagamaan.[4] Disamping itu meski Nasr tidak bermaksud membedakan dua wilayah itu secara geografis, namun yang dimaksud barat dalam pandangan Nasr adalah suatu wilayah (geografis) yang berada dengan dunia timur, asia, china, jepang dan india misalnya. Barat adalah dunia eropa yang pada abad 17 mengalami masa renaissance.[5]

 

            Dunia eropa mengalami masa transformasi ketika terjadi pemberontakan terhadap doktrin agama atau wahyu (kristen). Masa itu dikenal dengan renaisance yanki lahirnya kembali unsur-unsur tertentu dari paganisme yunani romawi. Dalam sejarah perjalanan barat, hal itu dimulai dari adanya revolusi sains di itali yang kemudian menyebar ke seluruh eropa. Revolusi sains menandai dimulainya pembalikan kultur zaman yang semula didominasi oleh doktrin langit menjadi dominasi manusia melalui ilmu. Oleh Nasr dan para pengkritik barat, peristiwa itu dimaknai sebagai peristiwa pemberontakan manusia terhadap kehendak ilahi. Modernitas sebagai anak kandung renaissance lahir dari spirit pemberontakan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun