Mohon tunggu...
Ahmad Syaepudin
Ahmad Syaepudin Mohon Tunggu... Guru - GURU

PENGAJAR MAPEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Coretan Jiwa

15 November 2022   16:19 Diperbarui: 15 November 2022   16:29 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"sudahlah sayang sebaiknya kamu istirahat tidur, hari sudah semakin larut" 

"iya aa..., tapi mungkin ini malam terakhir saya bersamamu aa.." 

Rama   menarik           nafas    dalam-dalam, ia menguatkan tekad dalam hatinya, ia harus relakan kekasih hatinya tentang keputusan ini.

***************************

 

 

 

"keputusan terakhir"

Pagi itu cuaca di Desa Leuweung Keusik dalam keadaan mendung, kabut putih dan awan hitam pekat menyelimuti pedesaan kecil yang terletak di lereng bukit di kota sumedang, Rama sudah bersiapsiap untuk berkunjung ke rumah Uwa' dan Bibinya Titi, pagi-pagi benar Rama-menceritakan keadaan yang harus dia alami kepada keluarganya. 

Sepertinya keluarganya mengerti keputusan anaknya ini, mereka harus mendukung Rama, apapun yang terjadi mereka harus menerimanya.

Suasana haru dan sedih, menyelimuti hati mereka, namun hidup harus terus berjalan, keputusan haruslah diambil, hidup itu pilihan, kesiapan diri adalah       bekalnya,         kepasrahan      adalah kuncinya, tawakal adalah kekuatannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun