Sesampainya dirumah Uwa' dan Bibinya Titi, Rama disambut baik oleh Uwa' dan Bibinya Titi, namun sambutan     itu     berubah      ketika Rama memperkenalkan dirinya dan menceritakan niat baiknya pada Uwa' dan Bibinya Titi, sepertinya Rama sudah menduga keadaanya akan seperti ini.
"sebelumnya saya minta maaf kepada Nak Rama, Titi masih belum dewasa, ia masih harus menyelesaikan pendidikannya, meski kami bukan Orang Tua aslinya, namun kami sudah anggap Titi adalah anak kami, kami ingin Titi sukses mengejar karirnya, kami nantinya akan bergantung padanya, ia harapan kami satu-satunya Nak Rama, kami tidak punya anak lagi"Â
Air mata keduanya mengalir ketika harus memutuskan jawaban seperti itu pada Rama.
      "kami    harap    Nak    Rama mengerti keadaanya.."Â
"iya-iya Uwa, Bi, Rama sangat mengerti keadaannya, sebelumnya Rama mohon maaf bila kedatangan Rama membuat Uwa' dan Bibi kaget, Rama sekarang sudah tau jawabanya, dan memang seharusnya seperti itu, Titi harus mengejar karirnya, ia harus menjadi orang yang suskses, saya akan terusÂ
mendoakan Titi Uwa, Bi"Â
"syukurlah kamu mengerti, semoga kamu juga menemukan jodoh yang lebih baik..." Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H