Mohon tunggu...
Ahmad Suhendra
Ahmad Suhendra Mohon Tunggu... Santri -

Lahir di Bogor, Pesantren di Bekasi, Kuliah di Yogyakarta dan Tinggal di Tangerang

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pohon dan Kehidupan Manusia dalam Islam

29 September 2014   10:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:06 1949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14119372911699290189


Islam Rahmatan lil ‘Alamin

Salah satu prinsip dalam Islam adalah menjadi rahmatan lil ‘alamin. Islam memiliki visi menjadi rahmat tidak hanya untuk manusia, tapi seluruh makhluk yang ada di alam ini.

Spirit itu menghadirkan warna tersendiri dalam ajaran Islam. Dengan visi itu juga Islam menjadi agama yang memiliki kepeduliaan atas alam ini.

Hal itu bisa kita buktikan dalam kitab suci Islam, al-Qr’an dan Hadis. Islam memasukkan pohon sabagai salah satu kosa kata yang ada dalam kitab suci al-Qur’an dan hadis.

Istilah yang digunakan untuk menunjuk pohon adalah dengan kata syajar atau syajarah. Menurut Quraish Syihab (2007) kata syajarah dalam al-Qur’an disebut sebanyak dua puluh lima kali. Sekalipun konteks penyebutan syajarah di situ sangat beragam. Tapi bagaimana ayat-ayat itu menunjukkan relasi antara manusia dan pohon itu sangat bersifat komplementer.

Sebagai contoh dalam surat Yasin [36]: 80, yang menyebutkan pohon yang hijau yang dimanfaatkan untuk kayu bakar. Kemudian surat Ibrahim [14]: 24; yang menjadikan pohon sebagai perumpamaan kalimat yang baik (kalimah thayyibah).

Tidak hanya dalam al-Qur’an, hadis juga banyak merekam tentang anjuran menanam dan larangan menebang pohon. Salah satu hadis yang menjelaskan tentang anjuran menanam adalah hadis Riwayat al-Bukhari melalui Anas bin Malik, Nabi bersabda “Tidak ada seorang muslim yang menanam pohon atau tanaman (bertani), kemudian ada burung, manusia atau binatang  ternak  memakannya,  kecuali  baginya  itu  sedekah.”

Apabila hadis di atas direfleksikan dalam konteks saat ini, maka sebenarnya Islam sudah lama menggembor-gemborkan penanaman pohon. Apapun yang dimakan atau diambil dari yang kita tanam itu bernilai ibadah. Itu bukti dari apresiasi Nabi dalam masalah lingkungan, terutama menanaman pohon.

Hadis lain yang menerangkan tentang ancaman bagi orang yang menebang pohon. Sebagaimana diriwayatkan Abu Dawud melalui ‘Abdillah bin Hubsyi berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang menebang sebatang sidr (sejenis pohon), Allah akan menundukkan kepalanya di dalam neraka.” Pohon sidr (bidara) pada waktu itu sangat dimanfaatkan oleh masyarakat Arab, mulai untuk berteduh sampai untuk kayu bakar.

Menurut pandangan Yusuf al-Qaradhawi (1997), sekalipun secara redaksional larangan hadis itu mengkhususkan pada pohon sidr atau bidara. Tapi prinsip moral yang terkandung di dalamnya bermakna general dan universal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun