Mohon tunggu...
Ahmad Sobany
Ahmad Sobany Mohon Tunggu... -

Aku orang yang lurus-lurus aja...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dulkamid Mencari Tuhan: Dulkamid Pingin Melihat Tuhan

15 Oktober 2010   19:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:24 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

''Mbah Dulkamid, banyak benda di dunia ini yang tidak biSa dilihat dengan mata manusia. Mata Sampeyan itu kemampuannya terbatas. Coba sampeyan lihat ke langit, di Sana ada milyaran benda yang Sesungguhnya ada tapi tak seorang pun biSa melihatnya karena jaraknya sangat jauh.

'Pak Kiai, tapi menawi ngagem pesawat ingkang canggih saged nyedaki  benda meniko.''

''Baiklah, kalau begitu. Mbah Dulkamid pasti sudah tahu, bahwa ada benda-benda yang tidak bisa dilihat mata karena bentuknya yang teramat kecil, namanya molekul.  Bahkan nukleus yang beSarnya seukuran dengan rambut dibelah satu juta bagian. Walau pun kiTa tidak bisa melihatnya karena bentuknya yang sangat kecil, tapi Mbah Dulkamid yakin kan kalau semua itu ada?'

'NggIh leres Pak Kiai. Nanging menawi ngagem mikroskop ingkang kuat sanget, saged mawon ketingal,' ujar Dulkamid ngeyel.

Pak kKai manggut-manggut seraya berpikir keras bagaimana cara meyakinkan kaki-kaki peot ini. Akhirnya beliau berujar lagi, ''Mbah, sampeyan percaya kan ada yang namanya gelombang baik gelombang radio, elektro magnetik mau pun listrik? Kita bisa merasakan kehadirannya, dan kita yakin bahwa semua itu ada walau pun mata kita tidak bisa melihatnya.'

'Kulo dereng  yakin, Pak Kiai. Amargi menawi gelombang-gelombang meniko taksih saged dirasakan keberadaannya. Sedangkan Allah sing jare wonten niku mboten saged dirasakan lan mboten saged dipun candak ngagem alat punopo mawon.''

Sejurus Kiai shomad hanya geleng-geleng kepala. lemudian katanya, ''Semua yang sudah aku sebutkan tadi adalah hanya mahluk. Kalau untuk melihat mahluk saja mata kita sangat terbatas, bagaimana mau bisa melihat Sang Penciptanya?'

Dulkamid hanya terdiam. Wajahnya nampak maSygul. Dalam batinnya bergejolak, ' Tuhan memang tidak ada. Kiai Shomad yang terkenal alim dan sangat menguasai agama saja tidak tahu cara untuk bertemu tuhan.

Akhirnya Kiai Shomad melanjutkan bicaranya kembali, 'Allah tidak terjangkau dengan apa pun yang dimiliki malhluk.''

''tapi, pak kiai.....'' Dulkamid terpotong kata-katanya. nampaknya ada keraguan untuk mengatakan sesuatu.

'Jadi benar Smpeyan mau melihat Tuhan?''

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun