Perguruan tinggi harus menghasilkan lulusan yang memiliki kedua kompetensi akademik dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri. Oleh karena itu, investasi dalam pendidikan tinggi harus dilihat sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia Indonesia di kancah worldwide dalam jangka waktu yang lama. Menjaga hak akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat memerlukan investasi yang bijaksana dan adil.Â
Kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) pada perguruan tinggi negeri dievaluasi melalui studi kasus kualitatif. Beberapa pemangku kepentingan – mahasiswa, orang tua, dosen, dan pejabat administrasi perguruan tinggi – diwawancarai secara menyeluruh untuk mendapatkan informasi penting.Â
Selain itu, survei kuesioner juga dilakukan untuk mendapatkan gambaran lebih luas mengenai persepsi mahasiswa dan dampak kenaikan UKT. Informasi sekunder diperoleh dengan menganalisis dokumen kebijakan, laporan keuangan universitas, dan jurnal akademik terkait pembiayaan pendidikan tinggi.Â
Selanjutnya, analisis tematik digunakan untuk menganalisis data yang dikumpulkan untuk menemukan pola utama yang berkontribusi terhadap peningkatan UKT serta potensi solusinya. Metode triangulasi, yaitu membandingkan data dari berbagai sumber dan metode pengumpulan, digunakan untuk menjamin validitas dan reliabilitas hasil penelitian.Â
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang komprehensif mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi peningkatan UKT serta rekomendasi kebijakan yang dapat mengurangi beban keuangan siswa tanpa mengorbankan kualitas pendidikan.
1. Alasan Kenaikan UKT
Analisis kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) yang dilakukan di beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menunjukkan bahwa ada banyak faktor yang berkontribusi pada peningkatan biaya pendidikan. Salah satu alasan utama adalah inflasi, yang mengakibatkan kenaikan harga barang dan jasa secara keseluruhan, termasuk biaya operasional kampus.Â
Selain itu, peningkatan biaya operasional PTN juga menjadi faktor penting. Biaya operasional ini mencakup gaji dosen dan karyawan, pemeliharaan infrastruktur, utilitas, dan berbagai kebutuhan sehari-hari kampus. Selain itu, PTN membutuhkan dana tambahan untuk perbaikan dan pengembangan fasilitas mereka, seperti perpustakaan, laboratorium, dan ruang belajar, agar kualitas pendidikan tetap tinggi dan memenuhi standar. Mahasiswa mengalami peningkatan UKT sebagai hasil dari kombinasi dari elemen tersebut.
2. Pengaruh Kenaikan UKT terhadap Mahasiswa
Ada kemungkinan bahwa kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Perguruan Tinggi Negeri akan meningkatkan disparitas ekonomi dan sosial antara mahasiswa yang berasal dari keluarga kaya dan miskin. Biaya kuliah yang meningkat menempatkan siswa dari keluarga berbaring rendah.Â
Namun, siswa yang berasal dari keluarga yang memiliki sumber daya keuangan yang lebih besar mungkin lebih mudah menyesuaikan diri dengan kenaikan tersebut tanpa mengorbankan kelangsungan studi mereka. Kondisi ini menciptakan ketidaksamaan dalam akses pendidikan, karena mereka yang memiliki uang lebih sering memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan tinggi berkualitas tinggi. Akibatnya, kesenjangan ekonomi dan sosial di masyarakat semakin meningkat, dan tujuan untuk memberikan pendidikan yang sama untuk semua orang menjadi lebih sulit dicapai.