Wassalamualaikum 🙏
J7
Waa’alaikum sama ibu Oktavia Hadianingsih yang baik hatinya. Selalu ada rencana untuk Roadshow ke Palangkaraya. Yuk, kita jadiin. 😁😁
Seperti saya bilang di awal, salah satu hobi saya adalah jalan-jalan. Maka, senang sekali kalau ada yang bisa memfasilitasi ke berbagai daerah di Indonesia. Pasti saya datang. Hehehee….
Sampai ketemu di Palangkaraya Ibu Oktavia….
P8
- Dari ketujuh program promosi yang telah bapa uraikan, mana yng paling efektif berdsarakan pengalaman bapa?
- Apa dsar kita kita menentukan program promosi yang sesuai untuk buku kita? Apakah dari sasaran pembaca, jenis buku, atau ada pertimbangan lain?
J8
- Mana yang paling efektif? Semua saya lakukan, dan tidak ada satu yang berdiri sendiri. Kalau saya seminar misalnya, pasti ada medsosnya. Yang tidak pernah ketinggalan ya Medsos ya. Itu hampir menyertai semua program yang lain.
- Yang paling penting adalah, setelah ini Bapak Ibu bisa mulai pikirkan, program apa yang bisa mulai saya lakukan besok? Yang bisa kita lakukan dengan segera, tidak membutuhkan biaya banyak. Pikirkan, lakukan, evaluasi. Begitu saja seterusnya. Tidak perlu muluk-muluk yang besar-besar. Mulai saja dengan APA YANG BISA KITA LAKUKAN SEKARANG?
P9
- Pak sebelum menjadi penulis seperti yang sekarang, pasti bapak mengalami jatuh bangun sebelum menjadi penulis best seller. Bagaimana bapak bisa sampai sampai tahap sekarang ini pak?
- Pak diantara tujuh promosi buku tersebut. Yang mana yang paling cepat promosi buku nya pak?
J9
- Setiap penulis pasti pernah mengalami penolakan dari redaktur atau penerbit. Kalau belum pernah ditolak, berarti belum pernah mengirimkan tulisan. Tidak perlu takut ditolak. Itu adalah bagian dari pembelajaran dan hitung-hitung sebagai latihan untuk menulis lebih baik.
- Beberapa hal yang menjadi tantangan penulis:
- Merasa down kalau ditolak.
- Takut tulisannya ditolak, atau buruk dibaca orang.
- Takut bukunya tidak laku.
- Berbagai perasaan di atas itu manusiawi, dan saya juga pernah merasakan. Yang penting segera untuk bangkit. Kalau ditolak, tulis lagi yang lain. Toh tulisan kita tidak hilang dan bisa menjadi tabungan tulisan untuk buku kita selanjutnya. Pokoknya tugas kita menulis, lalu kirimkan, dan kadang, lupakan. Tulis lagi, kirimkan, lupakan. Biarlah, kalau diterima kita bersyukur, kalau ditolak, kita sudah punya tulisan baru. Begitu saja kita mengelola perasaan kita. Dengan terus mencoba lagi, dan lagi, akhirnya lama-lama tulisan kita menjadi bagus sehingga semakin enak dibaca orang. Kalau sudah semakin enak dibaca orang, akan lebih mudah untuk diterima.
- Jangan pernah menyerah. Tulis, kirimkan, lupakan. Tulis lagi, kirimkan, lupakan. Tulis lagi, kirimkan, lupakan. Begitu seterusnya. Sampai kapan? Sampai tulisan kita diterima.
- Untuk promosi, medsos yang paling murah sekarang ini dan paling menjangkau banyak audiesn.
P10
Apakah kelebihan dan kekurangan menulis buku di link online seperti wattpad daripada memakai media kertas?