Efek Samping Konsumerisme Digital
Efek gaya konsumtif ini tidak hanya miris sama dompet, tapi juga pada kesehatan mental, keseharian bahkan lingkungan. Ketergantungan pada belanja daring menciptakan kecanduan yang tidak kalah merusak dari kebiasaan buruk lainnya. Sementara itu, sampah dari kemasan barang yang kita beli terus menumpuk, menjadi bukti fisik dari kerakusan kita.
Konsumerisme digital juga telah mengaburkan makna kebahagiaan. Kita diajari bahwa memiliki lebih banyak barang akan membuat kita lebih bahagia, padahal yang terjadi justru sebaliknya. Kebahagiaan menjadi ilusi sementara, yang cepat pudar begitu kita melihat ada barang lain yang "lebih baik" untuk dibeli.
Melawan Arus Konsumerisme
Bagaimana kita melawan arus ini? Jawabannya sederhana tapi sulit: belajar puas dengan apa yang dimiliki. Namun di tengah gempuran iklan dan promosi yang begitu masif, kepuasan menjadi barang langka. Kita perlu mengubah pola pikir bahwa tidak memiliki sesuatu bukanlah tanda kegagalan, melainkan tanda kebijaksanaan.
Akan sangat membantu jika kita mulai melihat barang bukan sebagai simbol status prestise sosial, tetapi sebagai alat buat mendukung kebutuhan kita. Pertanyaan sederhana seperti "Apakah gua bener-bene ngebutuhin ini?" bisa menjadi tameng pertama untuk melawan godaan konsumerisme digital.
Epilog: Apakah Kita Akan Belajar?
Pada akhirnya, konsumerisme digital adalah cermin besar yang memantulkan hasrat keinginan untuk selalu merasa berkecukupan meskipun kita tahu itu hanya ilusi. Ironisnya, kita tidak benar-benar dipaksa untuk menjadi seperti ini. Kita melakukannya dengan sukarela, bahkan dengan penuh semangat.
Jadi, sambil kita menikmati kemudahan belanja di era digital ini, mungkin ada baiknya kita sesekali berhenti dan merenung: apakah hidup kita lebih baik dengan semua barang yang telah kita kumpulkan? Ataukah kita hanya menjadi aktor dalam sandiwara besar yang disutradarai oleh algoritma dan e-commerce?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H