Mohon tunggu...
Ahmad Risani
Ahmad Risani Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Menulis apa saja

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mereka Digandrungi, Tapi Acap Digagalpahami

26 Agustus 2018   13:16 Diperbarui: 29 September 2018   10:23 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi analis yang tajam itu butuh waktu. Kita punya hak bicara. Komentar sana sini boleh. Tapi kualitas "pembicaraan" kita menurun akhir-akhir ini, sebab publik kerap latah dan rentan gagalpaham.

Sebaiknya kita kembali ke muasal cara belajar kita: iqro', membaca. Kita himpun ulang kekuatan kata, fakta, analisa, dan sintesa. Agar produksi kata-kata di jagat medsos kita berkualitas. Menenangkan kata-kata dalam percakapan demokrasi kita. 

Jangan sampai, seperti yang di bilang Fahri Hamzah di ILC beberapa waktu lalu, kita akan menjadi korban dari ketidakmampuan kita memahami apa yang terjadi dalam masyarakat kita. Tersebab, kata-kata yang diproduksi itu adu domba, tidak tenang, dan memicu perbenturan.

Satu lagi sosok yang kerap kita gagalpahami: Pak Joko Widodo, satu kata, beragam makna. Penjelasannya? Cari sendiri.

Perkara lain, terserah anda. Selamat melanjutkan perkelahian!. []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun